/ puisi

Serupa 22 Tahun Lalu, Hasan Bisri Bfc

Serupa 22 Tahun Lalu

Oleh Hasan Bisri Bfc

sebaris biji timun
di rekah senyum manismu
dan sepasang mata yang kerap meletupkan magma
Kutandai:
masih serupa 22 tahun lalu
meski tak lagi muda
ketika makan siang bersama
mengunyah pecel mbok Jum
sembari
( seliweran orang hendak makan siang,
dan riuh percakapan, seperti tak pernah ada )
membayangkan masa tua
dua kursi malas yang bergoyang
diayun sepasang keriput tangan
melepas zuriyat dari pandang gerbang terbuka
melambai tangan dan mengharap tak lupa
atau beriring menuju rumah ibadah
yang menggoreskan takdir jodoh kita
hari hari menjadi sumringah
hujan dan panas pun betah
sebab cinta adalah pawang segala hikmah
banyak pasang mata terperangah: tiada kesempatan lagi bagi mereka
pintu pintu harapan dan cinta tak lagi terbuka
sebab cincin yang berkait terjuntai menjadi kokoh rantai
tiada tahu kapan berurai
tapi, malam itu
angin fitnah begitu kencang dan runcing
bagai mata gergaji yang menggerus rantai rantai itu
cincin cincin terburai
memporakporandakan nyali
yang kerap kucoba susun dalam tumpukan kilau hari hari
Bogor, 20 April 2024