/ puisi

LENYAP TERSAPU ANGIN, Barokah Nawawi

LENYAP TERSAPU ANGIN

Barokah Nawawi

Kau pernah hadir dalam hidupku
Namun sebagaimana kisah kebanyakan mantan di dalam kehidupan
Semuanya kini telah lenyap tersapu angin.
Kuakui kau adalah sahabat sejati yang terbaik
Meski terluka kau tetap setia menemani
Membimbingku menapaki jalan kehidupan yang penuh onak duri
Hingga akhirnya aku bisa melangkah tertatih
Dalam kesendirianku yang terasing.
Ber kilometer jalan telah kita lewati
Berbagai rintangan dan kesukaran telah kita atasi
Hingga akhirnya kita sampai di persimpangan jalan
Dan terhenti.
Kini hanya tinggal kenangan
Kebersamaan indah yang takkan terlupa
Di mana kita saling bergantian melukiskan isi jiwa
Dengan cat dan kuas yang terus bergerak
Hingga tercipta lukisan-lukisan alam
Yang indah menawan.
Goresan tangan yang mantap
Merekam tanpa jeda kisah kasih kehidupan
Menorehkan imaji liarmu dalam kanvas putihku
Saksi bisu bahwa kita pernah bersatu
Dalam debu semesta.
Sayang, kita berbeda dalam keyakinan dan tujuan
Juga imaji liar jiwa senimu tak mampu kupahami
Hingga aku terpaksa memilih jalan simpang
Memisahkan diri dan terlepas darimu.
Kini aku hanya pengagum
Dan bukan lagi bagian dari hidupmu.
Purworejo, 20 April 2024

Barokah Nawawi,* pensiunan PT Telkom yang telah menulis sejak remaja di berbagai media antara lain :
Jawa Pos, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Berita Yudha dan Suara Karya.
Telah menerbitkan antologi tunggal : Bunga bunga Semak (2017), Serampai haiku Pancaran Hati (2019), dan Prasasti Lereng Sindoro (2022).
Ikut berbagai antologi bersama dengan Lumbung Puisi sejak 2018.
Menerima penghargaan Setya Sastra Nagari dari Lumbung Puisi (Desember 2021) dan Sastratama juga dari Lumbung Puisi tahun 20*