/ LOMBA PENYAIR CIPTA PUISI 2025

(075) MEMBACA INGIN, Hadijah Karim

MEMBACA INGIN
Hadijah Karim

Pecahlah,
anak-anak berlarian mengejar gelembung-gelembung mimpi
Pagi sekali Ipung melangkah dengan tergesa-gesa
semalaman tak dapat tidur
ayam goreng empal tahu dan tempe bacem
pun sayur buncis dan sebutir telur menari-nari
di pelupuk matanya
ayam goreng yang tak pernah dinikmatinya
terbawa mimpi semalam
ayam goreng ipin upin lezat
lezat sampai igauannya terjaga
Pagi Ipung berpesan pada emaknya
tak usah menyiapkan makan hari ini
ia akan bawakan emaknya bekal
nasi gratis dari sekolah nanti
di sekolah waktu keluar main tiba nasi pun dibagi
cacing di perut Ipung makin bergelinjang
ia tak ingin membuka kotak nasinya
aroma lezat cukup meneduhkan perut mungilnya
Ipung ingat emaknya yang sendiri
bekerja sebagai pemulung
ia ingin emaknya membuka kotak nasi itu
dan mereka menikmatinya dengan doa
Ipung ingin suapan cinta emak
tak pernah lepas darinya
Nasi gratis
adakah yang menolak
di bilik sana ada yang menginginkanku
menjadi anak cerdas pandai
bisa sekolah tinggi gratis lagi
dengan kepadaianku
kelak aku menjadi orang sukses
emakku tak jadi pemulung lagi
Emakku tak kerja berat lagi
Ipung berlarian pulang bagai kilat
Pintu rumah menganga lebar
tunggu kepulangannya

Sumbawa, 01022025

75
**Hadijah Karim **kelahiran Sumbawa Besar NTB dengan nama pena HadijahKarim, guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMAN 3 Sumbawa Besar. Menulis 3 buku tunggal puisi dan beberapa antologi baik puisi, cerpen, Pantun,Syair, Karmina,bersama penyair Nusantara maupun Asean.
Baginya, menulis adalah rumah hati, mencari yang kekal dan memaknai yang sementara.