DIBALKON TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN, A. Zainuddin Kr
A. Zainuddin Kr
DIBALKON TERMINAL
KAMPUNG RAMBUTAN
(Sepucuk Surat Ke Alam Barzah)
Sorry ye, sorry ye!
Baru kuungkap justeru setelah kau tiada, beberapa tahun lalu.
Mengapa aku bersikeras memutuskan hubungan saat itu, disudut balkon diatas kantor pegawai terminal Kampung Rambutan.
Baju basah menembus di dada.
Ya, kubelai ikal hitam cokelat rambutmu dengan kekuatan jiwa, agar air matamu tuntas paling sempurna.
Jujur saja, ketika itu bukan karena aku sudah tak cinta. Tersebab gelora kasihku tiada tara. Aku tiada tega.
Ya, malu aku kau traktir melulu.
Sungguh, kelelakianku teramat gengsi selalu.
Sorry ye, sorry ye!
Ya, kau tahu kala itu:
Puisi-puisiku dihargai tiga sepuluh ribu apabila dimuat koran Ibu Kota, di daerah apalagi. Tekor perangko rugi di bea.
Walau berkali kau bilang; 'biar saja', soal menjaga stabilitas kelak dirumah tangga, aku yang akan mengurusnya saja.
Ya, sore ini dijelang senja, pada busai angin ditengah gerimis yang tipis, kukirimkan segenggam doa menuju barzahmu, kiranya kau berbahagia disana senantiasa.
Dan maafku padamu aku pinta sekali lagi:
Sorry ye, sorry ye!
Pekalongan, 060124.
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox