(037) TENTANG MAKAN SIANG BERGIZI, LAGI GRATIS ITU, BH. Riyanto
TENTANG MAKAN SIANG BERGIZI,
LAGI GRATIS ITU
BH. Riyanto
Di ambang duhur murid-murid mendapati sepiring nasi demokrasi; berlauk sepotong daging kemenangan; bersayur hijau-segar kesyukuran.
Murid-murid harus menikmatinya. Tepat di siang hari; yang di mana isi perut mereka mulai dipenuhi angin dan angan semata.
Murid-murid wajib merasakan; bahwa makan siang bergizi itu bukanlah kisah asing dan hoax yang semakin membasi.
Maka murid-murid wajib mengerti seutuhnya; bahwa makan siang bergizi itu adalah mengenyangkan, dan bukan sebatas bisa dibayangkan. Bahwa makan siang bergizi itu adalah menguatkan urat-otot, dan bukan melemahkan syaraf-otak.
Bahwa makan siang bergizi (lagi gratis itu) adalah program serius presiden kini; biar para murid Indonesia lebih tampak terurus dan tidak kurus.
Ya, di ambang duhur murid-murid mendapati sepiring nasi demokrasi; berlauk sepotong daging kemenangan; bersayur hijau-segar kesyukuran.
Dan sambelnya?
Dan aduhai sambelnya; adalah kombinasi pedasnya semangat perjuangan dan (mungkin ambisi); yang menyala-nyala!
(Pamekasan, 2025)
BH. Riyanto** atau Budi Hariyanto, melukis dan menulis puisi. Buku-buku puisinya; "Pesan Pendek dari Tuhan", "Suramadu, Kisah Kau-aku", "Hujan yang Mengguyur di Sepanjang Ingatan", "La'ang", dan "Musim Orang Mati". Mengajar Seni Budaya di SMAN 1 Pademawu. Tinggal di Desa Kaduara Barat- Larangan-Pamekasan-Madura.
*
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox