/ Ulasan Puisi

Wajib dan Menerima Selamat Said Sanib Politikus Rendah Hati

  1. Wajib dan Menerima Selamat Said Sanib
    Politikus Rendah Hati

Ijab qabul tak semata wajib dan menerima pada saat akad tetapi juga konsekuensi seteh itu dengan batasan aturan yang disepakati. Namun kenyataan ijab qabul banyak dilanggar sehingga retak dan akhirnya putus. Melalui antologi Ijab Qabul karya Selamat Said Sanib memberi ketentraman bagi pembacanya karena suguhannya adalah puisi yang bernas. Pengalamannya bermasyarakat dan juga berpolitik memberi warna yang bagus terhadap sastra khusus puisi. Ia begitu menyukai sahabat yang memiliki kejujuran, serta konsekuensi atas apa yang diucapkan. Itulah manusia seni idealis tetapi juga pemaaf.
Pada sorotan lainnya di Antologi indah ini justru pada hal hal yangoleh orang dibutuhkan sehingga buku ini layak diapresiasi semua.
Ditemukan puisi apik di Ijab Qabul berikut ini :

Es Kelapa

//Penawar dahaga sang Pejalan kaki
Mencari kehidupan di watu siang
Yan selalu melangkah tiada henti
Hanya akan berhenti dalam peraduan malam/

/Di saat malam pun terjaga menuju panggilan,
Tunduk ruku' dan sujud
Mendekatkan diri
Membersihkan butiran debu
Yang masih berselimut panjang/

/Panjang angan-angan dunia//.

Demikian puisi indah tentang Es Kelapa, sungguh bukan main kuatnya puisi ini, mampu mengajak kebaikan tanpa memerintah, berhati baik tanpa disuruh, puisi kecil yang cocok dibaca segala umur.
Selamat buat Selamat Said Sanib.
(Rg Bagus Warsono)
1c2fe7a5-a543-4afb-8f88-db7fdec8a671-26