/ LOMBA PENYAIR CIPTA PUISI 2025

(065) Semoga Bukan Sesaat, Fie Asyura

Semoga Bukan Sesaat
Fie Asyura

Hari ini
Pagi terindah
Senyum terukir di wajahku
Ada janji yang diwujudkan
Serasa mimpi di siang bolong
Di hadapanku tersaji kotak makanan bergizi
Gratis
Cacing di perutku berontak
Rasa tak sabar
Berdoa
Untuk pemimpin kami
Untuk guru-guru kami
Untuk negeri ini
Semoga
Subur makmur
Gemah ripah
Loh jinawi
Emak, saat kubuka kotak makanan
Airmataku turun
Mataku menatap tak percaya
Setumpuk nasi putih
Lengkap dengan lauk pauknya
Ada ayam goreng, telur, cah kangkung, pergedel jagung
Serasa mimpi
Terbayang emak dan bapak
Duduk mencangkung dengan segelas kopi tanpa gula
Ubi rebus dengan parutan kelapa
Masih terdengar emak berkata lirih
Kepada bapak yang duduk termenung
'hari ini beras habis'
Bapak terdiam
Di hatinya mungkin berkata
Dapatkah aku mengumpulkan rongsokan
Untuk membeli beras
Pura-pura tak mendengar
Kudekati emak dan bapak
Kucium takzim tangan keriput
Aku pergi bapak, emak
Emak tersenyum
Sinar matanya begitu teduh
Hati-hati di jalan, le
Jangan lupa berdoa
Bapak tersenyum sambil mengusap kepalaku
Belajar yang baik, anakku
Supaya cerah masa depanmu
Aku mengangguk
Berjanji
Pagi ini di hadapanku
Makanan bergizi gratis
Kumakan sedikit
Kuambil pakai sendok
Cukup sesuap
Nanti sepulang sekolah
Akan kuberikan emak dan bapak
Agar mereka ikut menikmati makanan bergizi gratis
Senyum mereka adalah bahagiaku
Terima kasih pemimpin kami
Saat pertama duduk sebagai pengayom rakyat
Makanan bergizi gratis
Prioritas pertama
Langsung menyentuh
Perut-perut lapar
Makanan bergizi gratis
Semoga tidak sesaat
Bravo pemimpin kami

Bengkayang, 30 Januari 2025
65
Fie Asyura