27. Pesan Koma

Pesan Koma, masuk Nominasi Buku Sastra 2024. Buku kumpulan puisu karya Rosmita, penyair kelahiran Banda Aceh yang menetap di Jambi, ini mendapat apresiasi pembaca lewat syair-syair religius yang membuat ketertarikan menikmati puisi-puisinya.
Kemasan puisu-puisi religius Rosmita dalam Pesan Koma memberi kesejukan dan ajakan untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Ada rasa di sini, dalam memikmati puisinya, bahwa kita diingatkan dan diberi ketenangan serta cerita kemuliaan. Kedekatan puisi-puisi Rosmita dengan Islam merupakan syair-syair yang membawanya sebagai penyair muslimah yang diantara jajaran yang ada sekarang ini.
Penyair kelahiran Banda Aceh ini telah menulis beberapa antologi tunggal dan banyak sejali menulis di antologi bersama nasional. Sehingga termasuk perempuan penyair yang produktif.
Pesan Koma sendiri dipengantari oleh Prof.Dr. Galang Asmara, guru besar Unram ini. Dalam pengantarnya Galang Asnara menuturkan bahwa Pesan Koma memberi pesan pada pembaca bahwa bukunini mengingatkan agar kitaxtidak lalai dengan keindahsn dan kemegahan yang disuguhkan oleh dunia dalam hidup ini. Penulis mensmbahkan apresiasi buku ini sebagai bacaan penyejuk sekaligus mengibgatkan, seoerti dalam puisinya:
Rumah Pulang
//Duhai Ragaku
Sesungguhnya hidup adalah perjalanan menuju rumah pulang
Teruslah melakukan kebaikan meskipun sejecil
apa pun
Kita tak akan pernah tahu, kebaikan
Yang mana akan membawa kita
Ke Surga-Nya
Ketika kita menuju rumah pulang//
Demikian Rumah Pulang seperti hidup ini hanya sekedar mampir dan kemudian pulang, sebegitu singkatnya, karena itu waktu yang singkat ini diisi dengan amal kebaikan , begitu Rosmita menuturkan juga dalam puisi-puisi lainnya di Pesan Koma.
Selamat !
(Rg Bagus Warsono, kurator utama di Lumbung Puisi)