/ LOMBA PENYAIR CIPTA PUISI 2025

(063) Harapan untuk Anak-Anak Masa Depan, Akhmad Sekhu

Harapan untuk Anak-Anak Masa Depan
Akhmad Sekhu

Jangan berdebat, Saudaraku, dukunglah
Dengan program makan bergizi gratis ini
Pemerintah sedang baik hati mau berbagi
Pendapatan dari pajak yang kita bayarkan
Simpanlah uang untuk beli makanan anak-anak
Mungkin nanti bisa digunakan kebutuhan lain
Atau ditabung yang sewaktu-waktu menolong kita
Dari kebutuhan tiba-tiba yang sangat mendadak
Kita memang harus kritis jika pemerintah apatis
Tapi ini pemerintah sedang sangat peduli
Dengan program makan bergizi gratis
Peduli gizi makanan untuk anak-anak kita
Simpanlah tenaga kita yang berlebih
Jangan untuk berdebat tapi kita mengawal
Pemerintah dalam jalankan pembangunan
Kalau ada kesalahan atau korupsi, tegurlah!
Rakyat dan pemerintah hanya beda kedudukan
Sebagai sesama manusia, kita harus mendukung
Makan bergizi gratis sebagai program kemanusiaan
Demi harapan untuk anak-anak masa depan

Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, 2025

63
Akhmad Sekhu,lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah.
Menulis berbagai tulisan, berupa puisi, cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film, telaah tentang televisi di berbagai media massa. Puisi-puisinya masuk sekitar 70 buku antologi komunal (1994-2024). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000), Memo Kemanusiaan (2022), Indonesia Negeri Paling Puitis di Dunia (manuskrip). Novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).*