INGIN MENCULIK TUHAN, Mohammad Saroni
INGIN MENCULIK TUHAN
Mohammad Saroni
Tuhan, aku ingin menculikmu!
membawamu ke tempat kesunyian
agar kita dapat bercengkerama berdua saja
tak perlu ada orang-orang lain
yang juga ingin menculikmu
Tuhan, aku memang tidak romantis
aku tidak pandai merayu-rayumu
dengan suara bergetar hingga menangis
tetapi sesungguhnya Kau sangat mengertiku
tanpa perlu kujelaskan panjang kali lebar
Aku tahu bahwa Kau begitu perhatikanku
tetapi aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri
seakan aku dapat memiliki alam semesta.ini
padahal jelas tidak ada kemampuan untuk itu
walaupun egoisme diri kalahkan logikaku
Maka, aku ingin menculikmu Tuhan
aku ingin lebih dekat denganMu
lebih personal sebagai orang yang membutuhkanMu
dan, agar aku sadar tanpaMu apalah artiku
sebagai butiran debu yang gampang tertiup angin
Maafkan aku Tuhan, karena ingin menculikMu
padahal Kau selalu berada di manapun aku berada
tetapi mata raga dan mata batinku tertutup
tidak menyadari semua pertanda yang Kau beri
juga semua garis yang Kau gores.untukku
Di pelataran rumahMu
aku bersimpuh penuh pasrah
berharap kau ambil kesombonganku
berikan kesadaranku yang hakiki
bahwa Kau selalu ada untukku
walau aku sering tak pedulikanmu
Maafkan aku Tuhan
tak lagi berniat menculikMu
sebab Kau sudah ada di diriku
sejak Kau tiupkan atma di ragaku
Kau tidak pernah tinggalkanku
Gembongan, 9 Januari 2025
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox