/ puisi

Di Titik Ini, di Tanah Ini , Djemi Tomuka

Djemi Tomuka
DI TITIK INI, DI TANAH INI
kemarau begitu renyah menghujam
dengan hari-hari yang luntur.
pada mata-mata sayu itu,
mestikah menggantung senyum
melerai musim telah batu?
matahari tak henti menghela
sesiapa memantik api
sementara bulan merah darah
menggantung penuh
adalah wajah langit yang lepuh
tanah ini tak lagi menumbuhkan kisah
tentang kumbang dan bunga
sebagai sepasang kekasih
yang melahirkan ranum taman
di titik ini,
aku harus berjalan, meski tatih
mencari tempat menaruh hujan
buat doa-doa menggenang
pada pucuk-pucuk rawan
aku menulis sisa-sisa pelangi;
bila masih mungkin berbagi warna,
buat tebaran mekar membaui
hingga peghujung zaman
DJT, Mdo, 5 Desember 2023; 10.50.

Djemi Tomuka
Ia seorang dokter ahli forensik. Kesehariannya selalu berhubungan dengan tubuh manusia setelah mati. Karena itu buku kumpulan puisinya yang pertama berjudul “Seperti Angin”. Karena lewat puisi ia ingin menceritakan kehidupan. Lahir di kota Makassar, 15 Juni 1962 dengan nama, Djemi Tomuka, tapi biasa dipanggil dengan Djemi saja. Sekarang tinggal dan menetap di Jl. Kali Porong. No. 73. Kel. Kombos Barat, Kec. Singkil, Manado, Sulwesi Utara. Selain bekerja di Rumah Sakit Umum Prof. Kandau, dokter yang doktor ini juga menjadi tenaga pengajar (dosen) di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado (Unsrat), untuk Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, juga pada Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Hukum Unsrat. Riwayat pendidikannya, setelah tamat SMA melanjutkan di Fakultas Kedoktaran Unsrat (dokter), lalu melanjutkan kembali pada Program Post graduate Forensic Medicine, Medical Jurisptrudence, Medical Ethics and Human Right, di Groningen University Netherland (DFM), kemudian menimba ilmu hukum di Fakultas hukum UKI Tomohon (SH) dan meneruskan di Pasca Sarjana PIH-PS Ham Unsrat (MH). Ia dikenal menyenangi semua bidang seni terutama, Sastra (puisi), Musik, Lukis dan patung. Di tengah kesibukan pekerjaannya rutinnya, kegiatan menulis puisi hingga kini terus dijalani.

412321323_6936708883072150_4255449214162522281_n