/ puisi

BERAS POLITIS, Naim Emel Prahana

** Naim Emel Prahana
BERAS POLITIS**

Disuruh makan roti
dari harga termurah di pinggir jalan
sampai harga setinggi langit
disuruh makan tiwul
kami hanya butuh nasi
dari beras yang murah
atau gabah mahal
kami hanya makan nasi
disuruh ternak kalajengking
membiakkan kodok
kami hanya menanam padi
dijadikan nasi
kami tak mengenal hamburger
apa itu makan gratis
tradisi kami tak mengenal nasi mistis
apalagi beras politis
hai politikus
janji-janji
jangan lari
ketika ditagih
hai tikus-tikus
jangan sebar virus
dari got-got lumpur
hadapi kami
hai pejabat negeri
telunjukmu lancang
menuding langit
sumber konflik negeri
mulut ember
lidah pendusta
jangan buat malapetaka
atas nama pemilu damai
kalian danai kecurangan
menyetel server komputer
demi kekuasaan otoriter
hadapi kami
jangan berlindung pada TNI
mereka adalah rakyat
jangan paksa polri
menikam ibu bapak
dan anak sendiri
negeri ini sudah terkoyak-koyak
harta kekayaan alam
dibawa ke luar negeri
akibat oligarki keluarga
dan koncoisme
limbahnya meracuni kami
akibatnya
harga kebutuhan pokok tinggi
tarif listrik tarif BBM
membumbung tinggi
akibatnya
ongkos transportasi naik
pajak makin tinggi
jalan tol untuk orang kaya
kami hanya tumbal
kerakusan alias tamak!
hai petinggi negeri
demokrasi itu milik kami
bukan milik dinasti politik kalian
haramkan segala macam perbuatan
hamburkan uang kami
untuk membeli keledai bodoh
yang hanya bekerja karena suap
kami hanya makan nasi
jangan promokan besi
jangan paksa makan janji
jangan dusta diakali
di balik namakan
makan gratis di hulu
di hilir janjimu
kau anulir dengan alibi-alibi
kami hanya makan nasi
sudah muak dijanji-janjiin
Februari 2024