38.Fakhrunnas MA Jabbar
38.Fakhrunnas MA Jabbar, lahir 18 Januari 1959) adalah sastrawan dan akademikus berkebangsaan Indonesia. Karya-karyanya berupa esei, cerita pendek, artikel dan puisi yang dipublikasikan pada sekitar seratus surat kabar/majalah di antaranya Horison, Panji Masyarakat, Sinar Harapan, Gadis, Pelita, Prioritas, Merdeka, dan Terbit. Selain itu juga terhimpun dalam sejumlah antologi. Di luar aktivitasnya sebagai sastrawan, Fakhrunas juga mengajar pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Fakhrunas tercatat aktif dalam Gerakan Puisi Menolak Korupsi dan Komunitas Negeri Poci. Tahun 2019, Dia terpilih sebagai salah satu penyair yang diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara yang diikuti oleh para sastrawan enam negara Melayu serumpun; Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Indonesia, Thailand, dan Timor Leste.
Ia adalah putra dari ulama Buya Mansur Abduk Jabbar dan Hj. Aminsuri Wahidy, juga sepupu dari sastrawan Hamid Jabbar. Menamatkan SD di Pekanbaru dan SMP/SMA di Bengkalis. Selain menimba ilmu di sekolah umum, Fakhrunnas juga memperdalam ilmu agama untuk jenjang Ibtidaiyah di Pesantren MTI Airtis dan jenjang Tsanawiuah di Pesantren YLPI Bengkalis. Gelar sarjana perikanan diraihnya pada Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Universitas Riau tahun 1985. Sedangkan gelar Magister Ilmu Komunikasi diperolehnya pada Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) tahun 2014. Saat ini dirinya sedang menyelesaikan program Ph. D Social Science in Communication pada Universiti Selangor (Unisel), Malaysia. Sejak muda, Fakhrunas sudah menggeluti dunia kesenian, utamanya kesusastraan berupa esei, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah media masa/majalah sastra dan terhimpun dalam berbagai antologi puisi. Di bidang organisasi, dia memiliki pengalaman luas dalam keorganisasian, seperti Sekretaris Lembaga Seni Budaya Pemuda KNPI Riau, Sekretaris HSBI Riau, Ketua Sanggar Seni Dolphin, dan pengurus Komisariat Sastra BKKNI Tingkat I Riau. Selain mengajar, ia juga pernah menjadi pewarta Panji di Pekanbaru tahun 1988.
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox