(091) Mungkin Karena Tidak Sarapan, Kasdi Kelanis
Mungkin Karena Tidak Sarapan
Kasdi Kelanis
waktu itu aku kelas tiga awal sebuah SMP di kota lereng Merbabu
seperti biasa aku harus jalan kaki
11 km pulang dan pergi
sarapan pagi ala kadarnya yang penting ada nasi
selalu kakekku bangun lebih pagi
menyiapkan sarapan pagi
dengan tungku batu diisi kayu bakar
biasanya nasi jagung masih tersedia setiap pagi
kakek tinggal membuat sayur
sederhana dari tempe dengan
kuah melimpah
itulah rutinitas pagi anak lereng
Merbabu yang menimba ilmu
dari desa ke kota yang berjarak 11 km
pada suatu hari
terpaksa perut tidak terbekali nasi
namun kakekku sangat cepat
membaca situasi
bergegas menyambar tangga bambu menaiki pogo mengambil
beberapa kentang lalu direbus
untuk sarapan cucu pertamanya
tidak ada uang jajan SPP pun
sudah biasa nunggak
sekolah tanpa sepatu lumrah
pada waktu itu
namun keakraban dan kesetiakawanan terjaga dan
adab pada guru adalah utama
singkat cerita setelah tidak sarapan nasi itu aku jatuh sakit
berkepanjangan dan keluar dari sekolah
di usia tua ketika mengenang
semua itu ada program makan
bergizi gratis untuk siswa
tentu aku tidak menikmati
aku mengerti pemerintah peduli
sekalipun banyak yang kurang empati
masih banyak saudara kita yang
belum beruntung
untuk kebutuhan makan saja
masih harus kerja keras mengumpulkan rupiah
aku jadi ingat kisah di buku
suci
ketika Sang Juru Selamat memberi makan lima ribu orang lebih dengan dua roti dan lima
ekor ikan yang diberkati
moga program makan bergizi
gratis ke depan makin bergengsi
tidak menjadi bahan ejekan keji
Sragen, 10 Februari 2025
** Kasdi Kelanis** *penulis puisi di fesbuk. Sejak September
2020 telah membukukan puisi-
puisi tersebut dalam 10 judul antologi tunggal dan tentu saja
ikut aktif kegiatan menulis antologi bersama dan kegiatan sastra di berbagai kota. Antologi
Bisik-Bisik Daun Padi (Prabu 21, Batu Malang 2021) dan Hari-Hari Purna-Bhakti (Kosa Kata Kita, Jakarta 2022) telah mendapat apresiasi Lumbung Puisi Penyair Indonesia di bawah
komandan RgBagus Warsono, masuk Sastra Nagari-kesetiaan
bersastra 30 tahun dan Sastratama
bersama teman-teman sastrawan
lainnya, serta Antologi Hari-Hari
Purna-Bhakti masuk nominasi pemilihan antologi puisi 2024.
*
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox