SEPTEMBER MENGERIKAN,Pulo Lasman Simanjuntak
Pulo Lasman Simanjuntak
SEPTEMBER MENGERIKAN
seribu peluru persungutan liar-
dimuntahkan
dari genting rumah
jatuh di dasar sumur
air tanah makin memuakkan
bahkan suara ledakannya
tak mampu tembus
cakrawala garis jingga
ditelan minyak jelantah
dikunyah bau busuk
mulutnya
siapa lagi awal bulan ini
mau memberi sepotong daging segar
jelang hari ketujuh mengetuk pintu
tannyamu
seperti suara kidung
putus asa
mari,
tetap kita nyalakan obor
berjalan dengan tiang api
di atas mezbah sajakku
pesta kelaparan
mau digelar
hambar
ingat, teriakmu
tak ada hawa napsu birahi
dikunci tiap dinihari
menebar benih kesakitan
sangat membosankan
pergilah ke gurun pasir
tusuk tenggorokanmu
pecah
berdarah
tak ada hujan
september telah datang
makin mengerikan
kembali dihadirkan
lewat tangisan bayi
dalam kandungan
doa deras
dilayangkan tiap malam
tak mampu lagi membendung
pikiran dan ramalan
digenapi
sungguh
menyakitkan
Jakarta, September 2023
BIODATA :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Kota Surabaya, 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta).
Menulis puisi pertama kali berjudul IBUNDA dimuat di Harian Umum KOMPAS pada bln Juli 1977.Setelah itu sejak tahun 1980 sampai tahun 2023 ini berturut-turut karya puisinya dimuat (dipublish) di 25 media cetak (koran harian, suratkabar mingguan, dan majalah).
Selain itu karya puisinya telah dimuat (dipublish) di 117 media online (website) dan majalah digital di Indonesia serta Malaysia.
Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 diberi judul MEDITASI BATU.Selain itu juga puisinya terhimpun dalam 26 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.
Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan, dan bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.(*)
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox