/ puisi

SELAMAT MALAM BEKAS PURNAMA, Djemi Tomuka

Djemi Tomuka

SELAMAT MALAM BEKAS PURNAMA

ingatan apa lagi harus kusuji
ketika kelopak bunga yang kita lukis
tercabik-cabik dari piguranya
meninggalkan luka yang nganga
aku telah menjadi lumut
untuk perjalanan yang basah
sepanjang kelok-kelok setapak kau saji
dengan kerikil-kerikil hujan tak kusangka
kucoba sedapat mungkin meraih musim
untuk mengurai semua gelisah
walau harus mengeja sunyi
sepanjang malam-malam ringkih
-kita telah saling jauh membelakangi musim
bentangannya tak lagi bisa dicairkan senyum-
kali ini aku harus berteduh
menapis mimpi yang kuyup
menemukan sebuah matahari
biar dapat kurajut sinarannya
menjadi serupa benang-benang pelangi
lalu menyimpan aroma matamu
di lembaran kertas paling biru
yang hanya bisa kutulis:
"selamat malam bekas purnama"
dan pagiku tak ngilu
DJT. Mdo, 08 Januari 2024