/ artikel

SEDEKAH PUISI, Dyah Nkusuma

SEDEKAH PUISI
oleh Dyah Nkusuma

Kata Sedekah Puisi. Adakah ini pilihan diksi biasa? Iya tampaknya. Tapi, dari sudut pandang saya ini ada makna tersirat yang amboi.
Kata sedekah puisi pilihan Bpk RgBagus Warsono istimewa. Kenapa? Sebenarnya ini mendongkrak nilai, dari sebuah karya.
Kok bisa mendongkrak? Iya!
Kenapa? Ya karena sesuatu yang DISEDEKAHKAN tentulah sesuatu yang layak.
Bukan sesuatu yang kurang memenuhi sebuah nilai kepantasan.
Jadi di dalam pilihan kata SEDEKAH PUISI, memberi motivasi, kepercayaan lebih kepada penulis (penyair) bahwa karyanya itu LAYAK, untuk sebuah ibadah mulia SEDEKAH.
Lalu benarkah, bisa bersedekah dengan PUISI?
Bisa Dong. Karena sedekah bisa berupa harta dan non harta. Ilmu yang bermanfaat pun bisa mendatangkan pahala bukan?
Memang kadar ilmu kita pun berbeda-beda. Kapasitas satu dan lain orang (penyair) pun tidak sama.
Tapi, gak mungkin kan seorang penulis tanpa niat mempersembahkan karya terbaiknya?
Niat ingin memberi yang terbaik. (Sesuai kemampuan tentunya). Menuang daya intelektualitasnya, menyuguhkan sudut pandangnya, dari pengalaman diri, maupun kehidupan sekitar, yang tertuang dalam gores PUISI dengan menyisipkan makna, pesan dan harapan. Maka istilah SEDEKAH PUISI, adalah angin segar, menambah citra sebuah karya.
Dan, semoga karya-karya puisi yang telah diniatkan untuk sedekah, akan berhasil mengemban misi kebaikan, bermanfaat, menginspirasi, mencerahkan, menghibur, atau esensi-esensi kebaikan lainnya.
Semoga Pembaca nantinya akan berkenan, terhadap karya-karya Puisi yang disedekahkan.
Begitukah kira-kira? Iya atau tidak?
Hehehe, jawabnya kita tanya pada kerlip bintang.
Semakin banyak sudut pandang, semakin ramai kancah PERPUISIAN.
Salam.
Sampit, 08 04 2922, DNK