/ Dongeng

Presiden Kunyuk di Negeri Belantara

Presiden Kunyuk
di Negeri Belantara
Dongeng : Rg Bagus Warsono

Menghadap Kura-kura, kepala administrasi negara, dihadapan Presiden Kunyuk di negri Belantara. "Apa yang Paduka kehendaki, hamba siap menjalankan tugas", begitu Hulubalang Kura-kura sambil menjulurkan lehernya dari bulatan tubuhnya.
"Negeri ini butuh Mentri Pertahanan!"
"Bukankah sudah ada Panglima?" jawab Hulubalang Kura-kura.
"Panglima Lawa, tetap panglima perang, aku menghendaki agar prajurit sejahtera."
"Siap!, Paduka Presiden Kunyuk, Pemimpin Besar Refolusi Negeri Belantara," jawab Hulubalang Kura-kura sambil menyembah Presidennya. Kemudian Hulubalang Kura-kura yang menjabat administrasi negara itu bertanya kreteria syarat Mentri Pertahanan.
"Pamerkan apa Kesaktian para calon Mentri Pertahanan padaku", kata Presiden Kunyuk.
Beberapa hari kemudian berkumpullah para pendekar belantara. Mereka berbaris untuk mendapat giliran untuk diseleksi oleh Presiden Kunyuk.
Diundang pertama Macan Tutul, ia memamerkan warna dan corak badannya yang loreng dihadapan Presiden Kunyuk.

Presiden pun berkomentar, "Hay Macan Tutul, penampilanmu bagus tetapi maaf belum bisa diterima. Aku memang tertarik dengan namamu "Tutul".
Selanjutnya diundang sesuai urutan, seperti Gajah, Banteng, Kuda, Ular, Jerapah, Kambing sampai Kelinci. Tak juga satu pun yang dikehendaki Presiden Kunyuk.
Pada giliran terakhir Kepiting diundang oleh hulubalang Kura-kura. Kawan kawan rival yang lain menertawakan mengejek Kepiting. Bagaimana mungkin Kepiting bisa diterima menjadi Mentri Pertahanan, Macan dan Gajah besar bertaring sedepa pun tidak lulus seleksi.

Kepiting dian saja dan merangkak sambil mengangkat badannya sehingga membesar dengan kakinya digelembungkan. Setelah berada di hadapan Presiden Kunyuk, Kepiting raksasa itu berdiri bertolak pinggang dan satu tangannya yang bercapit besar diangkat keatas dan dibuka capitnya lalu ditutup kembali capitnya berulang ulang.
Penonton dan rival lain bersorak melihat atraksi kepiting. Lalu Kepiting memutar tangannya yang bercapit besar ke semua penonton, maka penonton seketika mundur dan bersorak.

Presiden Kunyuk termangu kemudian tersenyum gembira. Katanya, "Kau mengalahkan macan Tutul, karena aku tertarik namanya, tetapi setelah melihat Capitmu yang begitu besar, dan lihai aku memilihmu wahai Kepiting raksasa.
Akhirnya Kepiting yang punya campit besar dan pinter nyapit itu terpilih menjadi mentri Pertahanan di negeri Belantara.

Hulubalang Kura-kura Pencatat administrasi negeri, mencatatnya dalam lembaran negeri dan perayaan pelantikan pun ditetapkan.
Demikian ternyata Presiden Kunyuk menghendaki yang pinter nyapit, Macan Tutul dan serigala yang memamerkan suara menggonggong pun tidak dipilihnya. Begitu Pengamat Burung Hantu berkata dalam hatinya melihat negeri Belantara.

(Rg Bagus Warsono, 30-01-24)