PASRAH, Sil Sila Yusuf
PASRAH
Oleh Sil Sila Yusuf
mereka sudah terbiasa dengan cinta lamanya
aroma tembakau dan cerutu
ditemani secangkir kopi yang kadang sampai menggigil menunggu malam selesai
dan burung kian terlelap di sarang yang mereka buat tadi siang
di ranting pohon mangga halaman rumah
berselimut angin, berbantal dedaunan kering
satu batang rokok
cukup membakar lelah
setiap hisapan dan asap yang melayang
adalah obat bagi kegelisahan masa depan
yang paling dekat, malam itu
dan pada arang keabuan
kekecewaan ikut terbuang
malam itu mereka membangun mimpinya kembali
meski lewat cangkul yang patah pegangannya
atau kopi yang tak lagi hangat
bismillah,
mereka berniat selepas rokok tinggal putungnya
akan tidur nyenyak sebelum mencangkuli harapan
dan kenyataan yang lebih dekat dengan ketentuan Tuhan
Tangerang,16525
Sil Sila Yusuf lahir di Sumenep1991. Puisi-puisinya banyak terbit dalam antologi bersama: Paraban Raddin e Budina Kandhang, Banjir (Poiesis I 2021), Bintang di Langit Palestina, Hari Santri, Kyai Menghampar Permadani, Jendela Berlapis Hitam Kaca, Kesukaanku, Suara Pemimpi Kepada Pemimpin (Poiesis II 2022), Acator Kalaben Cek Cek, Lajangan, Nyaba’ ka Tana (Tisi Dwi Bahasa: Bahasa Ibu Bahasa Darahku 2022), Denting dari Negeri Bajakan (Merdeka Puisi 2024), Pada Ibu Orang Orang Bertanya (dalam antologi puisi Langkah Onak, Hyang Pustaka 2024), Karapan Sapi (Juara III Lomba Cipta Spontan se Madura oleh STKIP PGRI Sumenep 2013), Malam tak Mau Pagi, Kaderisasi Matahari, Tawaran Senja (Koran Madura, 2014), Sekolahku, Baju Lebaranmu Sudah Jadi, Gagal Panen (ompiompi.com, 2025). Tasbih, Buta, Erupsi (terbit di Majalah Elipsis 2025). Puisinya juga bisa dinikmati secara online di facebook. Kumpulan puisi tunggalnya terbit di hyang pustaka 2025, Kisah Orang-orang Sakit.
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox