Pacar kecil, Rosidah Resyad/RosieR
Pacar kecil
Dalam hirup pikuk hujan
kita menepi di balai desa,tempat yang aku akrabi karena di depannya ada telpon umum,telpon yang ketika koinnya masuk jantungku berdesir itu tanda sudah diangkat.
di situ juga tempat favorit karena ada panggung hiburan,dan bangunan balai desa sedikit pendek tak semua orang bisa melihat kita dari jalan raya,dan sering ada acara pertemuan terutama anak muda seperti latihan qosidah dan musawarah kecil,istimewanya juga di samping kantor desa ada parit yang muaranya dari kali sejalur dengan rumahku,aku bisa menyisiri sisi parit pada siang hari tapi malam nggak mungkin karena selepas magrib banyak ibu ibu datang setor ...dengan suara nyemplung air tahukan maksud saya hehehe dan menutup kepala seperti ninja...
di seberang jalan ada rumah abahku,kakak bapakku,sim untuk bermain jika ku sebut rumah abahku.
disitulah tempat paling sibuk bak pasar malam simpang empat, dalam suasana itu hati penuh warna warni apalagi sambil melirik si dia yang sedang mencari nada pada gitarnya,sedikit bangga seorang idola menaruh perhatian padaku ,wajahnya yang manis amat wibawa anak orang terpandang di kampung sebelah,ibunya penulis dan memiliki beberapa karya,anak jurusan IPA di SMA favortit,terkadang nampak angkuh ,tp bagiku getaran indah yg menyelinap hadir di hati kami adalah anugrah cinta pertama,yang bisa menghadirkan tawa dan tangis dalam satu waktu. apalagi lirikan matanya sambil main gitar selalu tertuju padaku,Oh my God namanyapun kereeen maklum ibunya penyair
Kami kerap berjumpa diacara kampung,saat bulan purnama kerap ada gotong royong atau sekedar main tradisional seperti main ayam,pak pak selo dll khas kampungku,,semangat 45 kami mengikuti setiap perhelatan kampung, jika memasuki bulan ramadan kita membersihkan kampung ,terutama permandian umum yang di sebut buin
kami rela basah basah bahkan saling melempar dengan lumpur.,kita saling curi pandang dan selalu mencari tahu posisi masing-masing .aku suka mendengar suaranya saat tertawa,bicara dan bola matanya kala mengerling ke arahku.
masa paling indah dalam hidupku label cinta pertama,walau dia amat wibawa akan tetapi ada saja tingkahnya yang tak bisa ku lupakan .
Bila senja hari aku menggiring bebek peliharaan keluarga kami untuk masuk kandang aku amat senang melihat pemandangan yang asyik tatkala bebek berenang ke arah atas atau berlawanan arah kerumunannnya alamiah ,berulang ulang ku halau,bahkan aku memakai betek yang terbuat dari bambu kecil aku heran dan heran karena beberapa kali selalu terulang hal yang sama tanpa putus asa ku mencari tahu dengan cara menyisir pinggir parit tapi apa yang terjadi,ternyata ada dia menghalau bebek itu ke arahku,bukan nya marah aku malah tersipu dan kami tertawa lebar serta jenaka.laki -laki yang jarang kulihat tertawa sembarangan
kenangan indah di kampung kecil kita adalah lukisan keabadian cinta masa kanak-kanak.
tapi kini semua sudah berubah puing kerinduan tiba menggumpal penuhi kenangan pada masa kemurnian hati.
pesona alam meruah memeluk segala yang kita miliki dan rasakan
sungguh murni dan berkesan.
Di suatu senja yang tak biasa
aku tak pernah lupa ketika dia mengantarku undangan pernikahan,setelah sekian lama tak bersua,karena ia kuliah dan tinggal serta bekerja di Jakarta,
dia baru datang dari Jakarta,aku menerima undangan di teras rumah panggung tempat kita menyatakan segala perasaan melalui tatapan dan seulas senyum,tempat kekagumanmu meliuk liuk di tampar segala frasa yang ada di kalbu
dan hari ini dia mengantar sendiri ,undangan pernikahannya dengan orang jakarta .
Ku eja nama indah pada selembar undangan tapi bukan namaku di sana,aku nelangsa dalam kenangan yang bergelayut di benakku "kekasihku"aku bergumam penuh keberanian yaaa "kekasihku"sekali lagi aku ingin menikmati kata-kata itu .sebersit kenangan yang tak pernah hilang saat kita berjalan dengan teman-teman lalu ada air tergenang kamu reflek memegang tengah punggungku dengan lembut syahdu seakan ingin melindungiku dan mengisyaratkanku agar aku melompat dengan hati-hati.sentuhan lembut sangat tipiiis dan seakan memiliki kekuatan magic dan membuatku berdesiir dalam makna kerinduan masa lampau,tak terasa airmataku jatuh ke atas undangan periiiih dan sangat melukaiku.
hari bahagiamu pun tiba,aku bersiap siap untuk menghadiri resepsi perkawinanmu,aku mulai memenej kalbuku belajar menerima segala kenyataan dan berbisik pada sukmamu yang baik, toh dia tidak pernah menyakitiku ,kalupun aku tak berjodoh ya a itu bukan jodoh bisik sukmaku mencoba merajam semua drama yang beraliran realis.
aku tiba di gedung mewah itu langit kotaku begitu gelap,alhamdulillah mataku terang,kalbuku berkeping sebagian perih dan sebagian menasehati toh aku masih bisa melangkah dan tidak terhuyung huyung,sekali lagi salah dia apa salah dia apa bisik hatiku,ada keikhlasan masa lampau yang biasa ku pupuk tiba - tiba menjadi secarik jawaban menguatkanku",dia tidak menginginkanku.
Aku memakai baju semi jas yang desainnya tidak terlalu kaku tanpaku sadari itu favorit kita,dengan polesan sederhana yg memikat lipsti La tulip no 07 saat itu yang ku pakai sejak kuliah dan lautan manuasia.
membuatku ciut,yang menikah ini seorang terpandang dan meiliki keuarga yang kompak dan mereka termasyur karena cantik dan ganteng,kalau ngga sama aku pasti dia pasti sama saudara misannya bisik ku nakal pada hatiku yang terasa perubahan degupnya, yang membuat orang semakin penasaran adalah dia sudah lama tinggal di Jakarta. si idola my city.tinggal dua langkah lagi aku mendapat giliran bersalaman dengan pengantin bathin ku gugup luar biasa,marah kecewa dan menyesal datang ke acara ini,tapi seketika aku melihat segaris kesedihan dari wajah pengantin laki,"apa yang ada di benaknya,sulit ku gambarkan,dia kasihankah padaku,aku juga tidak jelek jelek amat untuk dicintai dan di rindukan"tiba -tiba suara itu
"Rosie terimakasih ucapnya parau ,dia menggenggam tanganku kemudian telapak yang satunya menutupinya ia berusaha melindungi perasaanku dan menguatkanku.
oh My God sahabat masa kecilku,aku mulai memungkiri segala yang ada.
deretan keluarganya memelukku entah apa maknanya ,yang jelas kita saling kenal dan tetanggan.walau dulu ada beberapa orang keluarganyacerita padaku tentang rasanya
setelah salaman aku pulang ,aku tidak mau berada pada pendar malam yang menyiksaku,sepeda motor warna orange ku putar,kegelapan di angkasa serasa tanpa bintang,aku kembali menyusuri gang pengadilan kenangan itu bergelayut , balutan seragam sma dan smpku seakan jelas ku lihat menyisiri
gang pengadilan dengan kemurnian cinta
dan polisi tidur itu menyadarkanku bahwa semuanya usai,kunaiki tangga rumah panggung aku tak lagi menoleh karena semua sudah terlerai😢lagu gong 2000 sudahlah aku pergi untuk apa menunggu janji yang tak pasti,suara radio dari rumah papen Icang mencoba menyadarkanku ,ku ambil selimutku ,ku kunci pikiranku dengan gelap
selamat berbahagia ucapku getir
Rosidah Resyad/RosieR
lahir Sumbaha,5 mei ,belajar meniti tiap keluhan menjadi syair cinta
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox