/ puisi

MANTANKU PENJAGA GAWANG, Yus Harris

Yus Harris

MANTANKU PENJAGA GAWANG

Api melihat hatimu yang terbakar
Api merasakan panasnya
Di atas tungku penggorengan
Jiwa seolah tak butuh lagi bumbu dapur
Bantal, guling, kasur dan segala tetek bengeknya
merasa riang ditelanjangi.
Pintu dan jendela kamar di malam itu
Seperti penonton sepak bola yang dibungkam mulutnya
Saat menyaksikan gol-gol maut di mulut gawang
Selimut satu-satunya yang tersisa
tak kuasa lagi meronta
Hanya pasrah menenggak ribuan kecebong
Yang berenang di telaga sunyi
Lalu segalanya hampa dan sepi
Penjaga gawang
tertawa terbahak-bahak
Lalu pergi meninggalkan kenangan
[yusharris, 2024]

*Yus Harris lahir di Surabaya 55 th lalu. Tinggal di Jombang bergabung dalam kegiatan selasastra Boenga Ketjil Jombang . Mendapatkan penghargaan Satya sastra nagari, kesetiaan sastra 30 th dari Lumbung Puisi sastrawan nasional th 2021. Juara 1 cipta puisi April 2022 oleh Asosiasi penyair anti korupsi.
*