/ Artikel Sastra

Komentar Antologi Tandem Wardjito Soeharso dan Dyah Nkusuma Lembut Membuai, Keras Lugas

Lembut Membuai, Keras Lugas. Sebuah Antologi Tandem karya dua penyair Indonesia yang berjauhan jarak, Semarang, Jateng dan Sampit, Kotawaringin, Kalimantan Kalimantan Tengah. Sebuah proses yang tidak gampang untuk antologi Tandem. Tetapi dua penyair ini mampu untuk dipertemukan dalam Tandem antologi, sebuah Antologi puisi 'kakak beradik dalam dunia kepenyairan.
Lumbung Puisi mencatat dua penyair ini sebagai sebuah perkembangan puisi dalam tahun dua ribu dua puluhan yang ditandai dengan kemajuan dunia informasi teknologi (IT) yang mendekatkan semua penyair di nusantara bahkan dunia ini.
Adalah Wardjito Soeharso dan Dyah N Kusumah dua nama yang tak asing di belantika perpusian modern. Suguhan sastra khusus puisi dari dua tradisi yang berbeda tetapi memaknai keberagaman ini bukti bahwa ada hubungan antar penyair di Indonesia dalam angkatannya.
Puisi-puisi yang terhimpun dalam antologi berjudul Lembut Membuai Keras Lugas tlah diwakili oleh judulnya bahwa warna puisi ini tetap sebuah puisi yang memberi pesan dengan Nembuai Lugas, yang berarti lembut dan jelas. Artinya buku ini dapat dikomsumsi semua kalangan. Kumpulan puisi yang bagus dengan pesan bermakna. (Rg Bagus Warsono)348258998_116600761419921_5308634206682755765_n