/ Ulasan Puisi

Gada Bima dalam Jakarta Dalam Karung Gilang Teguh Pambudi

Gada Bima dalam Jakarta Dalam Karung
Gilang Teguh Pambudi

Satu antologi dari Gilang Teguh Pambudi, penyair Jakarta dengan banyak karya dan pengalaman. Dikumpul puisi-puisi perjalanan, sebuah antologi bagus.
Jakarta Dalam Karung mengingatkan sesuatu. Judul-judul puisi menarik ada di buku ini untuk pembaca budiman di Tanah Air.
Bahwa banyak puisi bagus ditemukan di Antologi ini. Merupakan potret perjalanan kepenyairan yang beda dengan penyair lainnya. Gilang yang pernah mengasuh sastra di radio swasta ibukota, menuliskan tentang Jakarta Dalam Karung sampai Gada Bima.
Kebebasan berkarya tampak menguat. Salah satu buku antologi yang layak diapresiasi semua.
Mari kita lihat penggalan puisinya:

Jakarta Dalam Karung

//Kumasukan Jakarta Dalam Karung
Kubawa kepada anak istri
Lalu sambil cerita monas, Kota tua
Gedung baru yang makin tinggi dan pantai ancol
Jakarta kami masak lalu kami nikmati
Di ruang keluarga bergambar ondel-ondel/
.... //

Dari pembuka puisi di atas, Gilang faham betul Jakarta karena sejak kecil tinggal di kajarta.
Baris baris pembuka puisi yang menarik untuk dibaca seterusnya.Masih banyak puisi bagus, seperti Gada Bima, berikut puisinya:

Gada Bima

//Bahkan Bima yang nomor satu
Dalam meratakan hutan
Tiba-tiba keluar dari gambar wayang
Mengangkat gada di kepakanu
Karena sumpahmu kepada orang-orang,
Membabat habis syaitan di pabrik-pabrik
Bahkan menyebut seperti para wali
Siap bertempur membasmi gendruwo
Padahal kau pendukung pemecatan
Senena-mena/... //

Dari penggalan Gada Bima ini terlihat Gilang ingin mengatakan bahwa di Jakarta yang kuat mesti yang berkuasa atau semua tunduk pada penguasa.
Gada Bima sebagai ungkapan dengan makna tersyirat yang disembunyikan itu memiliki muatan mendalam tentang Jakarta malam puisi yaitu Jakarta. Warna puisi apik yang patut diapresiasi pembaca.
(Rg Bagus Warsono)
1c2fe7a5-a543-4afb-8f88-db7fdec8a671-54