ESENSI HARI PUISI Sebuah Upaya Mengabadikan Tokoh Puisi Lewat Puiisi Oleh : Heru Patria
Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran seorang Chairil Anwar yang semula banyak ditentang karyanya, pada akhirnya justru memberikan warna baru dalam dunia sastra Indonesia, kususnya dunia penyair. Gebrakan karyanya menjadi suntikan segar bagi para peracik diksi. Maka sudah sepantasnya hari kelahiran Chairil Anwar dijadikan sebagai Hari Puisi Nasional.
Semangat kepenyairan itu yang kemudian banyak dipakai sebagai pemicu untuk menggelorakan puisi di tanah air. Tak terkecuali dalam komunitas LUMBUNG PUISI SASTRAWAN INDONESIA XI 2023 yang dikomandani RgBagus Warsono , penyair nyentrik asal Indramayu ini.
Jika pada tahun 2022, tepat pada 26 Juli 2022 beliau menggagas adanya penulisan puisi serentak untuk mengenang Chairil Anwar yang kemudian dibukukan menjadi antologi 100 Chairil Anwar masa kini, maka pada tahun 2023 ini hal itupun dilakukannya lagi.
Bersamaan dengan peluncuran buku 100 Chairil Anwar Masa Kini, semangat untuk mewarisi kepenyairan Chairil Anwar kembali digelar. Hasilnya sungguh luar biasa. Lebih dari 70 puisi yang terkirim dalam waktu sehari itu. Dengan tajuk Chairil Anwar Masa Kini Memandang Indonesia, para penyair menggulirkan gagasan yang luar biasa.
Hal ini jelas menjadi sebuah gebrakan yang membanggakan. Sekaligus merupakan bukti nyata bahwa semangat Chairil Anwar tetap hidup dalam jiwa setiap penyair. Meski puisi yang dihasilkan tidak sefenomenal karya Chairil Anwar, tapi setidaknya gelora semangatnya tetap sama.
Setiap jaman akan selalu melahirkan karya karya yang senapas dengan perkembangan kehidupan manusia. Beda kondisi beda pula tema tema besar yang diusung dalam karya puisi. Sehingga apa pun bentuk puisi yang dihasilkan para penyair yang telah menulis puisi serentak pada tanggal 26 Juli 2022 serta tanggal 26 Juli 2023, merupakan sebuah prasasti semangat yang diwarisi dari nama besar Chairil Anwar.
Geliat geliat kecil dunia sastra seperti sudah sepantasnya mendapat apresiasi agar esensi positip peringatan Hari Puisi Nasional tetap marak di tanah air. Meskipun tanpa adanya perayaan resmi dari pemerintah, tapi secara swadaya dan swadana para penyair akan tetap bergerak dan berkarya.
Sudah saatnya para pegiat sastra membuka mata dunia, bahwa kita tidak hanya pandai berbuat tapi sekaligus pandai merawat. Esensi Hari Puisi akan terus bergema tanpa lekang oleh waktu. Puisi puisi tentang Indonesia akan terus lahir sebagai bentuk peran serta para penyair dalam membesarkan nama Indonesia Raya.
Blitar, 31 Juli 2023
Salam literasi Indonesia
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox