/ puisi

DARI JENDELA KUPANDANGI INDONESIA : Imron Bintang

DARI JENDELA KUPANDANGI INDONESIA
: Imron Bintang
dari bening kaca jendela
pagi ini aku pandangi indonesia
gugusan pulau-pulaunya
utuh, baik-baik saja
beribu dermaga, beribu pintu
beribu bangsa mengangguk meminta restu
untuk masuk menikmati pesonamu
atau memasarkan produk teknologi baru
dan geriap angin riuh berkabar
segerombolan bangsa terusir terdampar
dari arakan di pantai nusantara
tak hanya suaka kehidupan layak dipintanya
dari balik kaca jendela
sayup aku dengar berita
serupa rayap merayap memangsa
mereka datang menggerogoti periuk warga
yang memang selalu memanusiakan manusia
di setiap hari mengelucak tenaga
demi tungku di dapur tetap nyala
mereka bukan orang-orang
yang sekarat diombang-ambingkan
gelombang ketidakpastian
merasa nyaman di tenda pengungsian
makan banyak bermalasan
di sini mereka meminta
agar diindonesiakan
negeri gemah ripah penduduk ramah
menutup kembali pintu hati
bagi ribuan beban yang berulah
mencela derma tangan peribumi
dari kaca jendela kupandangi indonesia
gugusan pulau-pulanya
harus dijaga dengan seksama
jangan sampai serupa palestina
pendatang disambut dengan girang
di belakang beringas menyerang
Kendal, 21 Desember 2023
Imron Bintang, Kendal, seorang pedagang keliling yang tangannya selalu gatal untuk menulis, corat-coret, siapa tahu coretannya pantas disebut puisi.
Di antara coretannya tergabung dalam antologi: Under The Moon, Lampion Merah Dadu, Pujangga Facebook Indonesia, Upacara Tanah Puisi, Raja Kelana 12, Ketika Dalam Keheningan, Puisi Religi 2 dan 3, Keluarga Literasi Betawi, Sekian Jalan Menuju Pasar.
12106405_1131004736924605_573561532_n