Bambang Widiatmoko
Bambang Widiatmoko, pengarang kelahiran Yogyakarta ini telah memiliki beragam kumpulan puisi tunggal diantaranya
- Pertempuran (1980)
- Anak Panah (1996)
- Agama Jam (2002)
- Kota Tanpa Bunga (2008)
- Hikayat Kata (2011)
- Jalan Tak Berumah (2014)
Cerpennya terhimpun dalam
- Bupati Pedro, Laki-laki Kota Rembulan (DKS, 2002)
- Elegi Gerimis Pagi (KSI, 2002).
Sajak-sajaknya terhimpun dalam antologi bersama penyair lain
- Puisi Indonesia 1987 (DKJ, 1987)
- Tonggak IV (1987)
- Antologi Puisi Indonesia (1997)
- Antologi berbahasa Mandarin Penyair Kontemporer Indonesia (2008)
- Tanah Pilih (1998)
- Sajak Rindu Bagi Rasul (2010)
- Equator (edisi tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Jerman, 2011)
- Akulah Musi (2011)
- Tuah Tara No Ale (2011)
- Deklarasi Puisi Indonesia (2012)
- Sauk Seloko (2012)
- Penyair Menolak Korupsi (2013)
- Secangkir Kopi (2013)
- Lintang Panjer Wengi di Langit Yogyakarta (2014)
- Jula Juli Asem Jakarta (2014)
- dan di lebih 50 kumpulan puisi yang lain.
Karyanya dibahas dalam buku kritik sastra
- Puisi Indonesia Hari Ini: Sebuah Kritik (Korrie Layun Rampan, 1980)
- Bahasa Puisi Penyair Bambang Widiatmoko (Fakultas Sastra UGM, 1987)
- Berburu Kata Mencari Tuhan (Gama Media, 2008)
- Perjumpaan dengan Banten (Kumpulan Esai Wan Anwar, Kubah Budaya, 2011)
- Bianglala Perempuan dalam Sastra (Sugihastuti, Lembah Manah, 2012)
- Negeri Api Berlangit Puisi (KSI, 2013).
Ikut menulis esai di buku
- In Memoriam Titie Sahid
- Jejak Kepergian (Aksara, 2012)
- Jaket Kuning Sukirnanto (2014)
Serta di buku makalah seminar internasional Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), tahun 2010, 2012, dan 2015. Kumpulan esainya Kata Ruang (Leksika, 2015). Dia diundang mengikuti 33rd World Congress of Poets di Ipoh Malaysia, 2013. Kini tercatat sebagai Anggota Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), staf pengajar ilmu komunikasi pada beberapa universitas di Jakarta, dan Ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Pusat.
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox