Misteri Hutan Bambu di Antologi Blas Blus Blas
Adalah Blas Blus Blas antologi karya A'syam Chandra yang telah dikritik oleh kritikus ternama DR Faruk Tripoli akademisi sastra di UGM. Semua diulas bahwa Faruk memuji Blas Blus Blas sebagai antologi yang tak beraturan karena struktur badan puisi yang tidak tegak tetapi memiliki makna pesan yang dalam. Sebagai kurator seleksi nominasi antologi aku tidak terpengaruh dengan kritikus lain. Karena itu pendapat Faruk hanyalah masukan mengingat buku antologi lain pun berjumlah banyak.
Berbeda dengan Faruk, penulis menemukan
Misteri Hutan Bambu. Puisi yang justru tidak tidak beraturan atau seperti puisi pada umumnya. Berikut puisinya:
//Derai sore terasa dingin.
Tiupan angin Bengawan Solo membuai hangat.
Kecupan rindu anak-anak.
Aku tak melihat catatan lain seolah kesejukan alirannya.
Menghantarkan sentuhan nikmat, secercah kasih sayang
Cahaya langit hatinya/.... //
Ternyata puisi ini tampak tak seperti puisi lain yang mengutamakan tipografi di buku ini. Itulah sebabnya antologi ini benar-benar ikut seperti puisinya antologinya pun tipografi. (rg bagus warsono)
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox