/ Ulasan Puisi

Mengenang Teman Kantor

Mengenang Teman Kantor, Yus Harris

Hari-hari seseorang terkadang terlupakan untuk ditulis, padahal Orang lain ingin juga mengetahui kehidupan duniamu. Seperti Mega Vristian Sambodo menulis puisi di kompas dari hari-hari 'indahnya sebagai emigran di luar negeri. Juga duniamu dalam profesi.
Adalah Yus Harris menuliskan pengalamannya sebagai seorang pegawai negeri. Diluar tentu bertanya apa sih pegawai negeri itu. Yus Harris menuliskan suka dukanya sebagai PNS dari gaji pertama hingga kredit bank. Itulah sebabnya antologi ini diambil untuk nominasi Sastratama dari beberapa buku antologi karya Yus Harris.
Sayang pengambilan judul antologi Mengenang Teman Kantor itu diambil dari salah satu judul dalam buku itu bukan mewarnai sebagian besar puisi puisi di dalamnya. Namun puisi ini cukup memberi kekuatan makna antologi ini.
Berikut cuplikan baitnya:

Mengenang Teman Kantor

*//... / Hari segera berganti. Tugas u terlepas purna bhakti. Di pundak yang legam karena ditempa sembilu beragam/

*Tak ada bendera berkibar dipancang tiang. Ketika tubuhmu akan berkubang. Selamat jalan teman. Jasamu harum terabaikan//

Demikian hidup adalah sekedar untuk minum sesaat, apapun profesinya hanya dihormati ketika berguna tenaganya, ketika tak lagi dipakai kita hanya sampah. Mengenang Teman Kantor memang puisi apik. (rg bagus warsono, kurator sastra di lumbung puisi)

313968211_5592905234119195_3720756813345120478_n-4