ANGIN RIBUT, Edy Priyatna
ANGIN RIBUT
Puisi : Edy Priyatna
Sumbernya seperti tak terjadi apa-apa. Ketika itu senja mulai datang. Beserta mega hitam. Ini sudah masuk musim gerimis. Bicara orang-orang di sini. Sudah tentu ada hujan. Tetapi nan tiba-tiba hanya angin. Berdesir kencang sekali. Serupa kecepatan tinggi. Sebatas merobohkan apa saja. Kayu papan reklame. Asal mula pohon-pohon. Sarang rumah-rumah penduduk. Selanjutnya bangunan lain.
Akhirmu berada di ujung samudera. Berpikir membawa suhu panas. Membubarkan awan hitam. Tak dapat mewujudkan hujan. Bersua perubahan-perubahan. Sesekali mendadak langit menjadi gelap. Selanjutnya hujan jatuh amat deras. Kecuali sebentar saja. Maka terang kembali. Mengusahakan udara pengap. Mendengar orang-orang di sini. Terbina selama beberapa hari.
Akibatnya ketika masanya dilewati. Sedari memicu hujan nan banyak. Menegur perjalanan musim. Demikian tak ternyata. Sampai mendebarkan hati. Menimbulkan kegelisahan. Semacam meresahkan orang-orang. Dalam mata angin selatan. Saudara berkunjung ke tempatku. Terbit bersama badai matahari.
(Pondok Petir, 23 Maret 2023)
Nama : Edy Priyatna
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 27 Oktober 1960
Alamat : Kompleks Reni Jaya Blok G 17/No.16 Pondok Petir, Bojongsari Kota Depok 16517.
Email : [email protected]
Telpon : 0813 9881 9272*
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox