/ Ulasan Puisi

Ada Rindu di Balik Senyummu, Meraih Pelabuhan Ampunan, Khoirul Mujib

Ada Rindu di Balik Senyummu, Meraih Pelabuhan Ampunan, Khoirul Mujib

Puisi bisa juga adalah rasa dan curahan isi hati demikian Khoirul Mujib menulis puisi. Apa yang ada di benaknya baginya adalah puisi. Sehingga puisi itu jelmaan isi hati seseorang. Ditulis dengan bahasa yang dapat dinikmati sendiri dan urang lain sebagai bacaan yang menarik. Karena semua itu adakah isi hati yang dicurahkan dalam bentuk puisi maka bebaslah penyair menulis isi hatinya sekehendak hati dikala terdapat perintah hati untuk menulis. Aneka warna dan genre begitu saja terbentuk melalui tangan-tangan penyair yang akhirnya lahir berbagai bentuk puisi. Hingga akhirnya Khoirul Mujib mengumpulkannya dalam sekumpulan puisi Ada Rindu di Balik Senyummu.
Dari judulnya saja kita bisa menerka bahwa penyairnya mungkin masih muda dan dilanda cinta. Namun betapa tersentak ketika ditemukan puisi indah dari lubuk hati itu.
Meraih Pelabuhan Ampunan sebuah puisi apik Khoirul Mujib, mari kita simak:

Meraih Pelabuhan Ampunan

//Malam ini hatiku hilang sunyi sepi
Apakah dosa ini terampuni
Keras hatiku menggerogoti tubuh ini
Tutur kata tak pernah aku hargai/

/.../

/Malam ini
Aku duduk bersimpuh dihadapanMu
Memohon ampubanMu
Ampunilah segala dosa-dosaku. //

Dari cuplikan puisi di atas pada akhirnya kita kembali berserah diri. Memohon ampunan. Kelihatannya ini ringan tetapi sangat jarang orang muda menyadari diri atas kekurangan (dosa-dosa). Khoirul Mujib ternyata penyair yang rendah hati dan memahami makna hidup.
(Rg Bagus Warsono)
1c2fe7a5-a543-4afb-8f88-db7fdec8a671-73