Tentang Perempuan dan Cinta, Moh Mas Jumadi, Menulis Puisi Dikala Pandemi
Tentang Perempuan dan Cinta, Moh Mas Jumadi, Menulis Puisi Dikala Pandemi
Penyair ketemu pandemi menjadi mesin produk puisi. Pasalnya di rumah saja, tak ada lain kecuali menulis. Moh Jumadi memanfaatkan pandemi ini dengan menulis puisi, Ia sengaja menulis puisi tentang perempuan dan cinta sebagaimana banyak dijumpai dalam puisi-puisi di Antologi Perempuan-perempuan di Bawah Tangan yang terkumpul puisi hingga 273 halaman.
Sangat produktif memang Moh Jumadi ini.
Antologi tebal ini bukan asal jadi puisi lalu diterbitkan. Karena dalam suasa pandemi, sehingga puisi-puisinya tampak tenang namun menggairahkan pembacanya.
Di Antologi ini banyak Moh Jumadi menyoroti tentang perempuan dan cinta. Membaca lembar demi puisinya nyata Moh Jumadi memang asli penyair.
Mari kita lihat puisinya:
Perempuan-perempuan di Bawah Tanhan
//Masih segar dalam ingata
Kala kau serahkan kesucianmu pada pejantan
Melenguh dalam buaian hasrat iblis tak bertuan
lunglai di atas dekapan seprai putih bercorak bunga se taman/
/rasa tak berdosa melekat karena cinta sesaat
Demi sesuap nasi untuk anak yang sudah sekarat
Rela berguling memeras tenaga semalam bertabur nikmat
Sampai kapan kau akan bertindak nekat/
.... //
Membaca penggalan puisi Moh Jumadi di atas, ia pandai membuka baris sehingga pembaca ingin membaca selanjutnya, itulah kelebihan penyair Grobogan ini. Meski terlihat berurut cerita namun tertutup oleh gayanya yang menarik.
(rg bagus warsono)
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox