/ Nominasi Buku Sastra 2024

Syahadat Kenangan, Nominasi Buku Sastra 2024

Syahadat Kenangan, masuk nominasi Buku Sastra Nasional 2024 versi Lumbung Puisi.
Tema pahlawan dan cerita perjuangan serta napak tilas perjuangan masa lalu selalu menjadi kenangan ketika kita memandang masa lalu. Masa lalu memang tinggal kenangan tetapi sejarah bangsa ini seperti Shahadat Kenangan.
Antologi puisi karya Sami'an Adib asal Jember ini berhasil memikat pembaca karena temanya yang mengingatkan pa kita bahwa tak ujug-ujug seperti sekarang ini tetapi ada kisah sejarah yang dilaluinya oleh para pendahulu kita. Sami'an Adib II ternyata bisa memberi gambaran lewat puisi- puisinya itu.
Mari kita simak bait-dari beberapa judul puisinya:
Panarukan: Bukan Kenangan Kemenangan
//di ujung jalan beraspal
ada cerita kelam tentang orang-,orang banal
Ayang terpental ke jurang nestapa
di bumi tempat mereka menumpahkan darah cinta/
/.../
/ribuan mayat bergelimpangan
sebelum sampai ke ujung panaruksn
darah dan air mata senata kronika ceria
sebuah kenangan yang tak akan pþernah terlupa//
Bandingkan dengan Kerawang Bekasi Chairil Anwar. Tentu lain karena beda hal yang dialami bangsa ini yaitu perlawanan bangsa melalui pertempuran di sepanhang Kerawang Bekasi dan kerja paksa rodi dengan kesengsaraan dan pengorbanan nyawa rakyat bangsa.
Pada puisi lain, mari kita lihat :
Kampung Pancasila
//tak ada yang istimewa di kampung ini
meski nama tercanang dengan sempurnanya diksi
tapi sesuah bana memanf tercipta menanggul naknanya sendiri/
/.../
/tak ada catatan istimewa
di kampung oancasila
selain marwah bangsa
Yanf senantiasa terjaga
karena asas paripurna
Pancasila //
Demikian puisi-puisi Sami'an adib dalam Shahadat Kenangan. Judil yanf lain pun banyak yang apik seperti: Taman Makam Pahlawan, Clurit Terakhir, Tilas Sunan Kalijaga dan lain-lain. Syahadat kenangan diterbitkan oleh Teras Budaya Jakarta 2023.
Sami'an Adib lahir di Bangkalan 25 Agustus1971, nemasuki Fakultas Bahasa dam Sastra Indonesia. di universitas Negeri Jember. Banyak menulis puisi dipublikasikan di media cetak dan antologi bersama. Aktif di Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia)
Selamat!
(Rg Bagus Warsono, kurator utama di Lumbung Puisi).
14