/ Cerita Anak

SERANGAN FAJAR Cerita Perjuangan oleh Rg Bagus Warsono

SERANGAN FAJAR (3)
Cerita Perjuangan

Pasukan Komaruddin sampai di tepi kota. Sambil bersembunyi dam melihat situasi. Tampak kota Yogyajarta dengan mulai kesibukannya.
"Sudah Fajar, ayo kembali, kita bisa terlihat jika fajar tiba, " celetuk seorang prajurit.
,"Sebentar, ada yang mencurigakan," jawab Komarudin sambil beringsut memperbaiki badannya agar tidak tetlihat."
Pagi itu komandan jaga tentara Belanda bersiap
ganti shift maka datanglah sepasukan peleton jaga untuk giliran jaga,di gardu pinggir kota itu.
Komarruddin yang melihat itu hampir teriak memberi aba-aba pada anak buahnya. Prajurit di samping Komaaruddin langsung menutup mulut Komaruddin. Sadar hal itu Komar diam dan menepuk pundak anak buahnya.
Namun gerak gerik pasukan komar mencurigakan tentara Belanda. Fajar masih gelap apalagi banyak pepohonan di pinggir kota itu, sehingga pasukan Komarrudin tak terlihat Brlanda.
Seorang tentara Belanda melepaskan tembakan asal untuk memastikan apakah di rimbunan pohon ada sesuatu yang mencurigakan.
Rupanya tembakan asal itu mengenai topi baja Komaruddin. "Taang!!" Suara keras peluru mengenai topi baja komandan pemberani itu. Sontak komar membalas dengan tembakan .
Dari rimbunan ke arah pasukan Belanda tampak jelas tersinari lampu. Sehingga tembakan komarrudin mengenai sasaran .Seorang prajurit mengaduh kesakitan tersungkur seketika. Kawan-kawannya dengan sigap membabi buta menembak kesana kemari.
Tembekan tentara Belanda yang tak tentu arah dibalas pasukan Komarudiin . Terjadilah pagi itu 28 Pebruari tembak menembak satu kesatuan kecil republik, peleton Komarruddin dan Sepasukan jaga tentara Belanda di tepi kota Yogyakarta.
Suara rentetan senapan yang saling membalas pun akhirnya terdengar oleh komandan tentara Republik yang memimpin Serangan Fajar , Letkol Soeharto, " Hentikan dan mudur Peleton Komar!!" Perintahnya pada seorang ajudannya. Soeharto tahu jelas bahwa pasukan diarah timur pasukannya itu pimpinan Letnan Kommaruddin. Segera anakbuahnya berlari menuju suara baku tembak. Hari pun makin terang tanda matahari tinggi.
468358540_8719596651450022_7386249474413217525_n