/ artikel

Sendiri dan Tekun Buah Keberhasilan

Sendiri dan Tekun Buah Keberhasilan

Banyak orang memandang sebelah mata sebuah profesi pemulung, padahal mereka laskar mandiri sebagai petugas kebersihan tanpa digaji, apalagi ada yang menganggap pekerjaan itu disesuaikan pendidikannya. Tentu ini pandangan keliru. Di Tegal, Riani Pemulung ( Riani langsung menempelkan kata "Pemulung" pada namanya tanpa malu), adalah penyair yang beranjak dari menulis puisi setelah pulang dari mencari plastik bekas di penampungan sampah. Tentu menulis puisi tidak berarti menambah penghasilan tetapi tetap dijalaninya hingga di kenal luas sebagai penyair. Tak hanya itu saja, Riani di rumahnya membuka taman bacaan bagi anak-anak 'pinggiran pelabuhan Tegal. Dapat dibayangkan sebatas pemulung mampu berbuat meningkatkan minat baca, inilahb yang menyebabkan Riani Pemulung terus dikenal. Di Bandung siapa sangka semakin bertambah usia semakin meluas dikenal masyarakat. Seniman serba bisa Moel Soenarko disebut apa saja boleh, penyair pelukis atau seniman. Perempuan penyair ini memadukan lukisan dan puisi oleh pelukisnya yaitu dia sendiri. Suatu karya dengan dua objek apresiasi lukisan dan puisi. Berkat ketekunannya dan kegigihannya Mbak Moel, demikian penulis menyebutnya bisa membangun rumah seni yang boleh dikunjungi siapa saja. Seakan perjuangan tiada henti selagi masih bisa memanfaatkan waktu, ia lakukan untuk hal yang positif yaitu menulis. Dan kegiatan ini semakin memantapkan nama Mbak Moel di dunia kepenyairan khususnya, dan seniman pada umumnya.
(Rg Bagus Warsono)

453264435_7907903359286026_356532184493496121_n-1

453187628_7909564449119917_5117745005321969133_n-1