/ Ulasan Puisi

Puisi Pembuka dan Penutup di Antologi Apakah Negara, karya Toto St Radik

Puisi Pembuka dan Penutup di Antologi Apakah Negara, karya Toto St Radik

Berbeda dengan puisi-puisi Toto St Radik di tahun 90-an. Kali ini ia menulis puisi-puisinya tanpa penuh gaya bahasa bahkan lebih tegas dan lebih memberi terang kepada pembaca. Rupanya Toto St Radik ini ingin mengajak lebih dekat antara pembaca dan pesan yang terkandung dalam puisinya.
Penyair sejak awalnya di angkatan 'Pujangga Lama adalah orang yang menyampaikan rasa cinta Tanah Air Nusantara. Yaitu negeri ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilanjut hingga angkatan' 45 hingga '66 seperti oleh Taufiq Ismail dalam puisi puisinya juga mendengungkan kecintaan pada negeri ini. Namun selang usia kemerdekaan ini semakin tua semakin terlihat bangsa ini krisis fundamental.
Meski samar Tot St Radik pun akhirnya turut menyuarakan keutuhan negeri ini tetapi tetap menyuguhkannya dalam bahasa puisi yang menarik.
Ternyata Apakah Negara adalah kepala judul sebuah puisi yang dijadikan judul antologi. Membaca puisi Apakah Negara terasa judul teoat ini telah tepat sebagai judul antologi. Buku yang sangat bagus bila buku dihadirkan di kalangan generasi muda baik tingkatan remaja pelajar maupun pemuda mahasiswa.
Buku yang memberi edukasi generasi muda tentang politik, tentang cinta Tanah Air dan Negeri ini.
Berikut kita lihat puisi Toto St Radik yang menggetarkan ini:

Apakah Negara?

Apakah Negara?313968211_5592905234119195_3720756813345120478_n-12

*//'image there's no countries/.

/Jerit lennon seraya mencabik cabik
Hatiku yang memar sudah/

/nothing to kill or die for/

Subuh pun dihujani kesedihan
tapi orang orang berduyun duyun pergi kelapangan caci maki/.

Siap membawa belati
Menyalakan sinyal tanda bahaya
Juga aba aba perang/.

/Jadi untuk apakah kalian mendirikan negara?
Tanah dan harta benda menyihirmu
Menjadi begundal rakus/

/Mengunyah jantung sesama manusia
Sambil menyeru kebesaran nama Tuhan//.
*
Serang, 25-3-2019

Demikian judul puisi yang dijadikan judul Antologi ini memberi kekuatan makna antologi ini sebagai antologi yang dapat dijadikan mementum perubahan dinamika sastra Indonesia. Dan menjadi catatan sejarah sastra karena di sinilah letak perubahan zaman yang dipotret oleh Toto St Radik. Dan juga penulis sebagai kurator hastra lewat Sastratama ini lahirnya antologi Apakah Negara sebagai tonggak perubahan sastra memasuki zaman apa yang disebut era digital, melenial dan sebutan lain menandai zaman media ini.
(rg bagus warsono, kurator sastra di lumbung puisi)