Musim-musim Berbisik, Nominasi Buku Sastra 2024
Musim-musim Berbisik masuk nominasi Buku Sastra Nasional 2024 versi Lumbung Puisi. Antologi karya Hadijah Karim ( d'etzha ) yang diterbitkan Pilar Pustaka 2024, Cirebon ini mampu mengusik pembaca dengan puisi-puisinya yang memikat dalam 80 halaman.
Musim-musim Berbisik karya penyair asal Sumbawa ini memberi kehangatan tersendiri karena berisi segala perasaan penyair dalam berbagai masalah hidup yang diibaratkan seoerti musim-musim bernisik .
Buku antologi yang dikata pengantari oleh Yuanda Isha ini tiada lain mengetengahkan perasan bagaimana pandanfan seorang perempuan dengan penuturan ke-Islaman yang melekat pada diri penyairnya. Yang pada akhirnya setelah membaca puisi-puisi didalamnya daoat dipetik oleh pembaca aneka cerita, nasehat dan pembelajar bagi pembacanya.
Mari kita lihat cuplikan dari puisi
Musim-musim Berbisik ini:
Dalam Mihrab Fajar
//.../
/Dalam mihrab cinta
Kubenamkan diri bersama fajar
Mengemas senja yang tersisa
Melumat waktu berjalan /
/,,,/
Langkah kaki me gayuh di serambi
Mengemas waktu yang tersisa
Menuang sujud di rahim sajadah./
/mihrab cinta
Engjaukah tempatku melebur diri
Melangitkan doa fakir
Serambi rindu teduh dan rukuk sujudku pada-Mu.//
Demikian Etzha menuturkan pengalaman bathinnya yang tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga dapat dinikmati oleh Pembaca semua.
Hadizah Karim lahir di Sumbawa Besar dan tinggal di pulau ini. Menulis puisi yang dalam beberapa antologi tunggal serta puisi puisinya tersebar di berbagai antologi bersama.
(Bersambung...)
Selamat!
(Rg Bagus Warsono, kurator utama di Lumbung Puisi).**
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox