Mawar dan Kembang, Nominasi Buku Sastra 2024
- Mawar dan Kembang
Mawar dan Kembang, karya Mayek ( Koriyah ) terbitan Situseni 2024 masuk Nominasi Buku Sastra 2024 verdi Lumbung Puisi. Antoligi berisi 77 puisi bertema bunga ini berhasil memikat pembaca berkat sentuhan media bunga sebagai ungkapan jiwa dalam kehidupan terutama penulisnya dalam bentuk puisi. Puisi ini tentunya berbagi kepada pembaca tentang sudut kehidupan yang menarik untuk diketahui pembaca.
Penulisnya sendiri mampu memikat hati pembaca karena ia seorang pedagang warung tegal. Mayek termasuk sisi unik penyair yang berhasil terpilih menasional oleh lumbung puisi.
Mayek adalah pentsir kelahiran Brebes 31 Mei 1977 menyukai puisi. Menulis antologi tunggal dan mengisi antologi bersama yang diselenggarakaan berbagai komunitas. Kesehariannya adalah pedagang warung tegal (warteg) . Tinggal di Bulakamba Brebes.
Yuk kita lihat puisinya:
Sempalan Ranting
/Di kota nan jauh
Kau panggil namaku
Tak jua aku menjamahmu/
/ingin sekali perempuan tua itu membunuh sunyi/
/dihadapan semangkuk bubur dan teh tawar
Berteman butiran obat-obatan/
/pipi terus tersungging senyum
Meratapi lautan dalam gelas/
/Pandangannya layu tiada berkemas
Laksana kentera redup
Tiada lagi tertuang minyak/
/Terpejam mata terus mengalir
Hingga telapak tangan kebanjiran
Tinggal sisa seonggok rindu/
/bukan mimpi kan datang sekeranjang gomal (kain)
Di kesunyian kau nanti
Sepeeti setrika mondar mandir
Merapikan segala lusuh masa lalu//
Demikian puisi Mayek, puisi yang apik dengan pilihan kata yang menarik. Perpaduannya memiliki daya apresiasi yang luas, sebuah metavora yang dimiliki Sempalan Ranting. Salah satu judul yang menarik dalam buku Mawar dan Kamu.
Selamat!
(Rg Bagus Warsono, kurator utana di Lumbung Puisi).
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox