/ Ulasan Puisi

Jari-jari di Hari-hari Penyair Soekardi Wahyudi

Itulah gambaran singkat antologi indah penyair kawakan Indonesia Soekardi Wahyudi yang menulis Puisi kemana pergi di sela senggang ya. Antologi yang menghimpun 66 puisi itu adalah puisi-puisi terbaru sejak 2015 hingga 2019. Yang menyusuli antologi sebelumnya. Judulnya "Jejak Rindu", antologi indah yang pasti
Cepat bersahabat dengan pembacanya.
Pilihan jejak rindu ini akan memberi pengalaman pada semua bahwa membuat puisi bisa kapan saja.
Jejak Rindu jelas memberi jelas antologi ini dari 'jejak atau peristiwa yang dialami penyairnya. Dari sinilah kita bisa mengumpulkan jejak-jejak kita untuk menjadi kumpulan puisi atau antologi yang menghimpun' catatan jejak kita, y as kni syaratnya rajin menulis.
Puisi-Puisi Jejak Rindu ini memiliki keindahan kata dan memiliki baris puisi pendek pendek.
Satu puisi dalam antologi ini yang Menggetarkan adalah ketika Soekardi Wahyudi di Eropa. Ia membandingkan Indonesia dengan apa yang dialaminya di benua Eropa itu lewat judul puisi " Antara Brussele-Paris".
Berikut cuplikannya baitnya
Antara Brussele-Paris

//... /
/Negeri ini hanya hamparan hijau kiri kanan jalan.
dan anggur yang memabukan
dengan runah asri panca warna
Asap mengepul di ubunnya
Hangatkan tawa riang petani berdasi di dalsmnya/
/Aku iri pada sapi yang makmur, palawija tumbuh subur/
/tak seperti negeri tempat aku dibesarkan
Semua hampir mengaduh
Menyerah pasrah dalam kekslahan
Oh, ini kan nasib yang harus dipikul San Dwi Warna.//.*

Demikian Soekardi Wahyudi dengan puisi pendek dalam catatan peristiwa yang dialaminya, bisa memberikan contoh pada kita menulis itu kapan saja dan dimana pun bagi seorang penyair. (rg bagus warsono, kurator sastra di lumbung puisi).
313968211_5592905234119195_3720756813345120478_n-8