Jalan-jalan di Bangka masuk nominasi Buku Sastra Nasional 2024 versi Lumbung Puisi. Kisah perjalanan di Bangka bagi orang Sumatera tentu bukan sesuatu yg luar biasa tetapi buku ini biaa nengenal lebih dekat tentang Bangka bagi pembaca di seluruh Tanah Air. Sekilas Bangka lewat puisi bisa membawa pembacanya seakan tahu lebih banyak tentang Bangka.
Adalah Dian Chandra ( Hardianti S Hum ) penulis buku ini mengajak kita Jakan-jalan ke Bangka. Berbagi pengalamam memberi nuansa angan-angan penbaca melihat lebih dekan Bangka. Meski dalam puisi tetapi bisa mengobati rindu dan san kerinduan akan sebuah pulau yang cukup dikenal rakyat Indonesia sekaligus bangga dengan Bangka.
Baiklah kita simak bait-bait dari beberapa puisi dalam buku ini
Batu Belimbing
//..../
/Dari jsuh kulihat batu belimbing berdiri kikuh di atas bukit
Ia sedang mrnghitung kawanannya
Yang hilang ditelan tumbuhan
Beserta reruntuhan ingatan /
/kuisap udara menghalau angin
Yang hendak menguliti pengembaraan
Berderak-deeak memanggil - manggil kantuk
di lorong-lorong otak
sedang aku tak tersihir
sebab lorong otak dipenuhi tanya
Mengalir menuju keingintahuan yang ramai
Pekat tekad
hendak menguliti muasal.batu belimbing
-tertawan ketinggian bukit/
/adakah peradaban di sini //
Demikian sebuah puidi Batu belimbing yang mengisahkan keadaan disana.
Jalan-jalan di Banka diterbitkan oleh Maharani Buana Pustaka, Jombang 2022.
Dian Chandra (Hardianti) penyair yang tinggal di Toboali Bangka Selatan. Buku puisi lainnya Lalu, Relung dan Aksara Adindya. Menulis antologi tunggal juga novel.*

( Rg Bagus Warsono, kurator utama di Lumbung Puisi