Fadli Zon
Fadli Zon lahir di Jakarta, 1 Juni 1971, kini Mentri Kebudayaan RI. Fadli Zon adalah seorang budayawan. Penggiat kebudayaan sejak masih remaja. Ia mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat. Perpustakaan Fadli Zon itu memiliki koleksi ribuan buku kuno dan langka. Fadli memang gemar berburu buku-buku lawas.
Fadli Zon juga mendirikan Rumah Budaya di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Dia juga menjadi Ketua Lingkaran Keris Indonesia (Indonesia Keris Circle) yang bertujuan memajukan keris nusantara. Fadli Zon menjadi Redaktur dan Dewan Redaksi majalah sastra Horison sejak 1993.
Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dia sulung dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim. Kedua orang tuanya berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat.
Ayahnya meninggal dalam kecelakaan saat Fadli masih remaja. Hal ini membuat ibunya harus bekerja keras menyekolahkan ketiga anaknya. Fadli Zon kemudian menjadi pemburu beasiswa. Dia sadar hanya dengan itu dia bisa sekolah setinggi-tingginya.
Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Fadli kemudian melanjutkan studinya di program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI). Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus. Dia juga sering mendapat aneka penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi. Dia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti aneka seminar dan konferensi di luar negeri.
Tahun 2002, dia mendapat kesempatan belajar di London School of Economics and Political Science (LSE). Banyak pengalaman berharga yang didapatnya terutama mendapat kuliah dari intelektual-intelektual ternama. Fadli langsung berada di bawah pembimbing Prof. John Harriss, PhD (Director of Development Studies Institute, LSE) dan Prof. Robert Wade, PhD. Ia ikut beberapa organisasi seperti ASEN dan menjadi aktivis di LSE Stop the War Coalition (2002-2003) yang menentang invasi AS ke Irak. (sumber merdeka,com)
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox