Denting Kemuning di Trembesi di Sudut Kota
Denting Kemuning di Trembesi di Sudut Kota
Trembesi hanya peneduh dan berbatang kuat, lebih dari itu pohon ini hanya penyangga tanah itulah barangkali manfaat trembesi. Tetapi mungkin ada manfaat lain dari daunnya, tetapi Denting Kemuning tak bermaksud menceritakan trembesi sebagai ahli biologi, tetapi sebuah rimbunan puisi dalam antologi. Ia menceritakan sendiri Bahwa Trembesi itu berdiri menyendiri diam di tepi. Sebuah jiwa rendah hati yang dimiliki penyairnya melalui Trembesi di Sudut Kota.
Pilihan judul yang tepat sehingga mampu mengayomi tujuhpuluh satu puisi di dalamnya.
Mari kita buktikan puisinya:
Trembesi di Sudut Kota
Berikut cuplikannya:
//Entah sejak kapan aku tumbuh
Sekian musiman masa telah kutempuh
Melihat kakek buyutmu yang kini
Tertinggal dalam potret-potret bisu./
/Aku Trembesi
berdiri gamang di sudut kota
Daun-daunku kering luruh ditikam sunyi
Lama terjeda musim
Huja seakan enggan melintas
Rantingku ranggas
Dirangkul sepi yang menggilas/.... //
Dari cuplikan puisi di atas, cukuplah antologi ini sebagai nominasi buku sastra utama. (Rg Bagus Warsono)
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox