/ puisi

Demokrasi Terluka. oleh: Mbah Kung.

Demokrasi Terluka.
oleh: Mbah Kung.

Alkisah, Lurah takut turun kursi
Memaksa membangun dinasti
Ditengah Negara demokrasi.
Demi lancarkan ambisi
Melanggengkan kekuasaan lagi.
Lurah terlalu sayang dengan putra mahkota
Undang-undang dipesan lewat ketua Mahkamah Kontitusi.
Hukum di lacur dikangkangi
Ditabrak untuk lancarkan aksi.
Lurah sudah hilang jati diri
Lupa asal dan tak tahu balas budi.
Putra mahkota belum umur dipaksa kontestasi.
Walau miskin pengalaman dipaksa kompetisi
Demi langgengkan kekuasaan politik dinasti.
Naas kecelakaan hari ini.
Kontitusi telah tewas
Demokrasi terluka parah.
Ibu pertiwi berduka
Kekuasaan telah menutup mata
Demi ambisi keluarga penguasa.
Demokrasi di kebiri
Politik tak tahu diri.
Melakukan intimidasi
Ingin mengusai negeri
Demi kepentingan sesaat.
Melakukan interpensi lewat aparat.
Namun rakyat tetap berdaulat.
Politik dinasti harus di laknat
Lawan, rakyat sudah muak.

Pedalaman Sumatera Selatan
3 Februari 2024.
Mbah Kung.