/ Ulasan Puisi

Cakra Manggilingan Geguritan Pancaroba Aming Aminoedhin

Cakra Manggilingan Geguritan Pancaroba Aming Aminoedhin

Pancaroba ialah masa peralihan atau masa transisi atau masa pergantian , di daerah iklim muson yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Bagi orang jawa di tandai dengan berbagai peristiwa, seperti curah hujan begitu deras, angin dan sebagainya, cuaca yang tidak menentu.
Pasa, masa ini biasanya banyak orang sakit panas, flu, asma atau sakit kepala.
Pancaroba juga terlihat dalam sisi sosial entah itu pancaroba kepemimpinan negara atau lainnya. Transisi yang ditandai peristiwa alam dan sebagainya. Seperti dalam geguritan Cakra Manggilingan.
Judul geguritan Tontonan Wis Ora Ana, Klepin Dudu Tiwul, Tontonan Wis Ora Ana, Zaman. Kuwalik, Kembang Larang dan Sebagainya sebuah pertanda Pancaroba.
Kembang Larang, misalnya, Geguritan yang menarik karena mencatat sisi sosial negeri ini. Berikut geguritannya:

Kembang Larang

//Zaman iwak lohan, lan kembang gelombang cinta mbalik naneh,
Saiki ana kembang aran 'randha bolong
Kang regane larang. Edan edanan! /

/Apa sampean arep melu Kedanan?
Donyane jungkir jempalik, golek dagangan kuwi? Ati-ati yen dhina mburi mung diapusi. Ngarti-ati./

/... ///

Dari geguritan Kembang Larang ini Aming Aminoedhin melalui Cakra Manggilingan sangat jeli untuk membawa kumpulan antologi ini sebagai bacaan potret kehidupan di negara tercinta Indonesia ini.
(Rg Bagus Warsono.)
1c2fe7a5-a543-4afb-8f88-db7fdec8a671-50