/ Nominasi Buku Sastra 2024

Bisikan Tanah Penari, Nominasi Buku Sastra 2024

040. Bisikan Tanah Penari

Bisikan Tanah Penari, masuk Nominasi Buku Sastra 2024 versi Lumbung Puisi. Antologi puisi yang mengangkat budaya Nusantara yang dikemas dalam puisi-puisi yang menarik ini berhasil memikat pembaca. Bahwa negeri ini kaya akan tradisi yang patut kita ketahui dan lestarikan. Upaya Rissa Churria mempopulairkan budaya tradisi lewat puisi ini patut mendapat apresiasi tinggi dari kita.
Bisikan Tanah Penari diterbitkan oleh JSM Press Jakarta 2021. Dalam prngantarnya Riri Satria, Sastrawan dan Motivator Sastra dan juga Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia, menyampaikan bahwa Bisikan Tanah Penari adalah bentuk cintanya Rissa Churria akan kebudayaan Indonesia serta rasa cintanya kepada Yang Maha Kuasa. Baginya puisi adalah bentuk dpirituslitas sehingga puisi-puisi dalam buku ini tampsl kesungguhan iman kepadaNya.

Rissa Churria adalah pdnyair yang tinggal di Bekasi, menulis beberapa antologi tunggal dan altif menulus di banyak event antologi bersama nasional.
Judul-judul puisi di Bisikan Tanah Penari sangat menarik, meski tidak semua tradisi di Tanaj air ini direkam dalam puisi. Judul seperti Orang-orang Jaranan, Terpenggalnya Kepala Menak Jingga, Ngarak Kemanten, Tumpeng Sewu dan lain-lain mengangkat budaya tradisi kita. Mari kita lihat bait-bait dalam puisi berikut :
Tumpeng Sewu
/Bedug Magrib mulai menggema
samar wulu terlewati sudah
obor-obor mulai menyala
di depan rumah-rumah/
/tikar-tikar pandan
digelar berjajar
bergandengan dari hunian
menuju rumah dari kiri ke kanan/
/riuh suasana menderma riang
tumpeng-tumpeng mulai berdendang
keluar serupa pengantin berhias mshkota
dengan segala keindahan dan kudapan semesta./
/.../
/seribu tumpeng telah digelar
dari penjuru desa
pecel pitik tak ketinggalan khas kudapan
menambah kesempurnaan ritual tumpengan/
/...//

Demikian Rissa Churria merekam begitu indah tradisi kita Tumpeng Sewu. Masih banyak puisi-puisi menarik di buku ini.
Selamat!

040-1(Rg Bagus Warsono. Kurator utama di Lumbung Puisi)