Berkata Ranting Kering, Nominasi Buku Sastra 2024
049. Berkata Ranting Kering
Berkata Ranting Kering, antologi puisi tentang suasana hati, suasana alam dan melihat tentang apa dan siapa yang dilihat dari hati yang terdalam okeh seorang penyair. Buku puisi ini memberi perbandingan kita sebagai pembaca dan hati seorang penyair. Ternyata ada kesamaan dan ada sesuatu yang baru. Bahwa puisi setelah diapresiasi kita menjadi tahu maknanya seperti (judul-judul puisi di dalam buku ini) : Biarkan Ranting Kering, Penebar Pesona, Salah langkah, Rahasia Hati, Telah Kulupakan, Rindu Tertunda dan Bodohnya Aku.
Berkata Ranting Kering juga menyoroti siapa dari apa yang dilihat sang penyair seperti judul: Coretan Kecil untuk Gadis Kecil, Perempuan Bermata Sayu, Perempuan Patah Hati, Perempuan Pemuisi, dan Lelaki Puisi.
Berkata Ranting Kering diterbitkan oleh Aden Jaya, Luwu, Sulawesi Selatan, 2021. Berisi 110 puisi yang menempati 121 halaman. Buku yang menarik untuk dibaca semua kalangan. Buku ini dikata- pengantari oleh Fauzul El Nurca dan di-endursement oleh Faris EI Hakim dan Gurit Asmara Ruci. Dalam pengantarnya Fauzul El Nurca memuji penyairnya sebagai perempuan pemuisi yang berkarya tanpa keraguan.
Penulisnta adalah Dyah Nkusuma, seorang ibu Bayangkari, yang aktif mengelola Rumah Jahit Kin dan Sudut Baca Kin. Dyah Nkusuma lahir di Sampit 17 Mei 1975. Menulis beberapa antologi tunggal dan puisi-puisinya tampil di berbagai antologi bersama Nasional.
Mari kita lihat Berkata Ranting Kering, cuplikan puisinya:
Kala Selendang Terlipat Rapi
//.../
/Indahnya gerakan
gemulai liuk badan
Lentik jemari dan lirikan/
/Rapi dalam lipatan kenang
Terlepas dalam senyum gamang
Serapi lipatan selendang
Menghias lemari tembus pandang/
/.../
/Perempuan penari menepis luka
Dalam derai air mata di nisan cinta
Melenggang tenang menyibak dunia usaha
Menata mimpi, temukan daya.//
Demikian Dyah Nkusuma menoreh kata dalam puisi. Indah dan menawan pembaca. Perpaduan merangkai diksi yang kuat, menyibak mengungkap diri.
Selamat !
(rg bagus warsono, kurator utama di Lumbunh Puisi).
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox