Aku Ingin Masuk Dalam Mimpimu,
Antologi Cintanya Wardjito Soeharso

Sebelum menulis novel, Wardjito Soeharso adakah penyair romantis.
Antologi Cinta disatukan buku Puisi Medium Komunikasi dalam Pembelajaran. Puisi-puisi itu adalah komunikasi cinta. Puisi bisa menjadi media komunikasi cinta. Ya tentu bagi pasangan yang memang sama-sama mencintai puisi. Karena itu puisi juga sebagai sarana pembelajaran. Nah di sini Wardjito memiliki nafa lain dalam puisi-puisinya. Tak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain (pembaca). Jadi puisi memiliki jiwa komunikatif. Dari komunikatif ini maka respon pembaca (apresiasi) diperoleh. Itulah makna puisi. Hal ini, seperti Wardjito Soeharso kemukakan sebetulnya telah sejak dulu syair atau Sajak sebagai alat pesan penguasa (raja) pada rakyatnya. Namun kini banyak dilupakan para penyair, padahal jika puisi kembali pada peran sebelumnya maka puisi memiliki makna dan juga akan digemari semua kalangan karena sebagai medium komunikasi, seperti Wardjito Soeharso lakukan dalam puisi-puisinya.
Untuk mengenal puisi puisi Cinta itu mari kita lihat satu puisi yang menarik dari antologi cinta ini:

Aku Ingin Masuk Dalam Mimpimu

//Bukalah gerbang mimpimu
Aku akan datang bawakan sepasang sayap
Biar kita berkepak mengejar kembara
Sampai entah di ujung sana/

/Bukalah gerbang mimpimu
Biarkan aku menukik
Menyelam dengan insang renungan
Menuju kedipmu yang membayang
Di gelora gelombang Samudra rasamu//
(dari antologi cinta, azzagrafika, Sleman 2014)

Demikian Wardjito menyampaikan sesuatu pada seseorang yang dicintainya, ia tak mengatakannya secara terang tetapi dengan cara lain yaitu ia ingin hadir dalammimpinya. Sebuah puisi yang menurut penulis mampu sebagai alat pembelajaran menulis puisi. Begitu juga Wardjito memberikan contoh penggunaan diksi yang menarik sehingga ada kesan banyak frasa bahasa Indonesia yang banyak kesamaannya itu digunakan dengan tepat dan manis.
(Rg Bagus Warsono)