Aksara Barito titik temu ke-5 Jiarah Sastra Pahuluan Juai 20 Agustus 2023.
Aksara Barito titik temu ke-5 Jiarah Sastra Pahuluan Juai 20 Agustus 2023.
penulis: Ali Arsy
Acara dibuka dengan persembahan tarian dari Sanggar Gaharu SMAN 2 Juai, tarian rancak dengan ritme teratur dari para penari cukup memukau. pada akhir tarian, ada momen pemasangan laung kehormatan yang diperuntukan bagi tamu-tamu yang datang untuk mensukseskan acara bincang sastra pada titik temu ke-5 ini.
setelah itu, sambutan dari kepala pelaksana yaitu Bapak Baihaki sekaligus kepala sekolah SMAN 2 Juai. Beliau menyambut dengan hangat kegiatan seperti ini dan mengatakan terbukanya SMAN Juai untuk melaksanakan event event bincang, diskusi, budaya dan seni. Antusiasme dari para siswa juga sangat dapat dilihat, terbukti dari hadirnya para alumni bahkan siswa dari sekolah lain. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu wajib Indonesia Raya dan mars SMAN 2 Juai diiringi oleh beberapa paduan suara dari siswa. sehubung dengan momentum hari kemerdekaan Republik Indonesia, tidak ketinggalan juga pembacaan sumpah Pangeran Antasari yang berisi beberapa poin penting dalam semangat juang masyarakat banjar pada era perjuangan. Ada juga momen serah terima cindramata berupa hasil alam dari Juai berupa labu serta pembacaan doa oleh Jayadi.
Bincang sastra aksara barito seperti biasa selalu dimuai oleh Ali Syamsudin Arsi sebagai pembicara utama sekaligus pemantik nyala api, dalam artian lain sebagai pemancing rekan-rekan lain untuk berbincang secara mengalir entah itu saling melontarkan pertanyaan, bahkan mengemukakan pendapat. dari kegiatan sastra bahkan melihat dari banyaknya pegiat sastra dari daerah pahuluan, Beliau mengemuka kan ide baru dan bisa saja dijadikan perencanaan untuk membuat sebuah forum diskusi sastra khusus daerah pahuluan mencakup Banua Anam dengan nama Aksara Pahuluan yang berakar dari Aksara Barito. Beliau juga berkesempatan untuk membaca sebuah puisi karya pribadi dengan judul Kereta Panjang Kalimantan, serta melakukan deklamasi bersama Lilis Marta Diana yang kerap disapa Bunda Lilis degan membawakan sebuah puisi karya Khairil Anwar dengan judul "Aku".
Pembicara beralih kepada Bunda Lilis, Beliau datang bersama beberapa rekan Sanggar Langit dari Tanjung. Bunda sempat membahas berkembangnya literasi, serta pelaksanaan pertemuan bincang sastra kali ini yang diadakan di lokasi sekolah cukup bagus guna memperkenalkan kegiatan semacam ini kepada siswa. Beliau juga memuji betapa pengorbanan Ali Syamsudin Arsi dalam menyuarkan gema sastra sangatlah besar, sampai-sampai Bunda Lilis beranggapan bahwa Gumam Asa berhak menyandang gelar relawan sastra atas pengorbanan Beliau khususnya dalam menyuarkan gema sastra kepada khalayak umum terlebih lagi kepada pemula dan anak-anak muda agar tertarik dengan sastra.
bukan hanya melulu tentang sastra, pada pertemuan kali ini juga menampilkan bela diri dari Yasir, Salim dan Dina dengan koreografi kera sakti tentu ketangkasan yang mereka tampilkan sangat memukau.
Ada juga tampilan beatbox oleh Rawandi yang cukup menyita perhatian, sebab keterampilannya dalam melakukan accapela beat dari mulu bukanlah sesuatu yang mudah dan pastinya memerlukan latihan.
Acara kali ini turut dihadiri juga oleh novelis asal Banjarbaru yaitu Wafa Farha, dengan karya novelnya yang telah menembus angka 30 lebih tentunya bukanlah suatu hal yang umum. kehadiran Beliau tentu mendatangkan antusia. Terlebih lagi ada cerita menarik dalam perjalanannya menuju Juai, yang mana mobil mereka sempat tersesat memasuki area perusahaan.
Kini perbincangan berlanjut kepada seorang pencipta lagu yang dipercayai untuk menciptakan beberapa lagu mars sekolah dan rumah sakit. Ibu Eli bagian dari dewan kesenian balangan kemarin mendapatkan penghargaan atas lagu mars SMAN 2 Juai. yang mana perilisannya tepat pada pelaksanaan bincang sastra 20 Agustus kemarin. Beliau bercerita proses dibalik terciptanya lagu tersebut, yang mana Ibu Eli sempat terjun langsung ke lokasi untuk merasakan atmosfer di area sekolah SMAN 2 Juai yang tentunya berperan penting dalam proses terciptanya lagu tersebut. Beliau sempat menampilkan lagu dengan judul Bekantan sembari memainkan alat musik gitar.
Ada juga Jayadi, pecinta sastra sekaligus penulis puisi yang berkesempatan hadir, Jayadi menceritakan awal mula tertarik kepada sastra dimulai sejak kecil melalui hobi membaca dan juga mengikuti lomba. kecintaan Beliau terhadap sastra terbukti dengan beberapa koleksi buku yang Beliau miliki.
Aluh Srikandi seorang penulis cerpen yang beberapa karyanya sudah dibukukan juga berkesempatan hadir kali ini. Aluh juga memberikan kabar bahwa buah karyanya yang berjudul lukut akan dipentaskan dan aktor utamanya akan diperankan oleh Mahasiswa SMAN 2 Juai. Kilas balik pengalamannya mengikuti lomba cerpen di Facebook dengan saingan 150 naskah dan karyanya keluar menduduki peringkat ke 17 besar dan menjadi satu-atunya naskah dari pulau Kalimantan menjadi hal yang menarik dan tentunya menginspirasi.
Bincang-bincang ditutup dengan tampilan lagu Gebyar-gebyar oleh tim Bunda Lilis dari Sanggar Langit Tanjung, serta musikalisasi puisi. Ada juga pembacaan puisi oleh Gumam Asa dengan judul Lukisan Wajah Membingkai Cahaya, Dan menyanyi bersama dengan lagu Angin Malam yang dipopulerkan oleh Broery, serta tampilan terakhir yaitu musikalisasi puisi Langkahku yang dibawakan oleh Sanggar Waluh SMAN 2 juai. Akhirnya acara ditutup dengan sesi foto bersama.
Berikut rangkuman bincang sastra Aksara Barito titik temu ke-5 Juai. Diucapkan terimakasih kepada SMAN 2 Juai terkhusus kepada Bapak Baihaki selaku kepala sekolah SMAN 2 Juai.
Laporan disusun oleh Ramadhan Getas. Disertakan ilustrasi lukisan digital painting art dengan media IbisPaint X, dengan menggabungkan unsur waluh yang menjadi ikon Juai serta cantiknya paras wanita pahuluan, digital painting art ini saya beri judul "Galuh basanggul Waluh"
Subscribe to Literanesia
Get the latest posts delivered right to your inbox