/ Artikel Sastra

Mengenal Media Sastra Tempo Doelo Oleh Rg Bagus Warsono

Mengenal Media Sastra Tempo Doelo
Oleh Rg Bagus Warsono

Daftar Penerbit Buku2 sastra :
Daftar Media Penyebar/Penerbit Sastra
Abadi (1951—1974)
Surat kabar Abadi merupakan surat kabar harian yang terbit di Jakarta. Surat kabar ini pertama kali terbit 2 Januari 1951 dengan pemimpin redaksinya Suardi Tasrif. Redaksi harian ini mula-mula beralamat di Jalan Menteng 22, Jakarta; Jalan Blora No.36—37, kemudian pindah ke Jalan Kramat Raya.
Adil (1932—1985)
Adil semula merupakan harian kemudian menjadi mingguan berita yang memuat karya sastra, seperti cerita pendek, sajak, dan cerita bersambung. Mingguan Adil diterbitkan pertama kali pada 1 Oktober 1932, dikelola oleh PT Adil, dan beralamat di Kartodipuran, Nomor 102, Solo, Jawa Tengah. Penerbitan mingguan ini .
Aktuil (1972—1981)
Majalah Aktuil merupakan majalah musik yang banyak memuat karya sastra. Majalah ini terbit dua minggu sekali dengan ukuran 21 x 28 cm dan diterbitkan oleh CV Aktuil yang beralamat di Lengkong Kecil 57, Bandung. Pemimpin redaksinya B. Juyanto dan Toto Rahardjo. Perwakilan redaksi majalah
Analisa (1985—...)
Harian Analisa yang terbit setiap hari dikeluarkan di Medan di bawah penerbit PT Media Warta Kencana. Harian ini memiliki SIUPP berdasarkan SK Menpen No. 023/ SK/ Menpen/ SIUPP/A.7/1985, dengan alamat kantor Jalan Balai Kota No.2 Medan. Saat pertama kali terbit, harian Analisa berbentuk tabloid.
Arena (1955—1957)
Majalah Arena adalah majalah kebudayaan yang diterbitkan pertama kali tanggal 1 Mei 1955 oleh penerbit Firma Pustaka Maju, Jalan Sutomo P. 342, Medan, Sumatra Utara dengan moto "Segar Bernilai dan Populer." Pada tahun 1957 motonya berubah menjadi "Untuk Politik, Kebudayaan dan Pengetahuan Umum". Majalah
Bali Post (1948—...) Gambar Artikel Bali Post Bali Post adalah nama surat kabar harian yang terbit di Bali. Surat kabar ini semula bernama Suara Indonesia yang terbitan perdananya tanggal 16 Agustus 1948 dengan pimpinan redaksinya Ketut Nadha bersama dua orang temannya bernama Made Sarya Udaya dan I Gusti Putu
Basis (1951—...)
Majalah Basis merupakan kebudayaan umum bulanan yang terbit pertama kali di Yogyakarta tanggal 15 Agustus 1951. Majalah yang dijual dengan harga Rp3,00 pada awal penerbitannya ini sampai sekarang majalah ini masih terbit. Alamat redaksinya sudah mengalami tiga kali pindah; tahun 1951—1969 beralamat di Jalan
Budaya (1952—...)
Budaya merupakan majalah kebudayaan bulanan berbahasa Indonesia, terbit perdana pada bulan Januari 1952 oleh Jawatan Kebudayaan Kementerian P.P. & K. Redaksi/administrasi majalah ini beralamat di Jalan Mahameru 11, Yogyakarta. Pada Januari 1953 majalah yang berukuran 16x23,5 cm ini dijual dengan harga Rp7,50 (triwulan) dan Rp15,00
Budaya Jaya (1968—1978)
Budaya Jaya merupakan majalah kebudayaan umum yang terbit sebulan sekali dan memuat karya sastra. Majalah itu mulai terbit tanggal 2 Juni 1968. Isi dan misi majalah Budaya Jaya tidak pernah berubah hingga majalah ini berhenti beredar pada tahun 1985. Missinya adalah hendak mengembangkan
Daya (1949—1950)
Majalah Daya
adalah majalah ilmiah populer yang menyajikan rubrik sastra secara rutin. Majalah ini terbit pada Februari 1949, berukuran 21,5 x 29,5 cm dengan kertas berbahan campuran HVS dan kertas koran. Bahan kertas untuk halaman isi dan sampul sama. Sampul atau cover minimal
Dayak Pos (2000—...)
Dayak Pos adalah salah satu surat kabar yang sangat konsisten dalam mengangkat dan memajukan karya sastra Kalimantan Tengah. Sejak berdiri tahun 2000 silam, Harian Umum ini telah memomulerkan karya-karya penyair Kalteng. Selain memuat kamus Bahasa Dayak Ngaju, terdapat pula rubrik pojok sastra, isinya
Deliana (1927—1928)
Majalah Deliana
terbit di Medan, Sumatra Utara, pertama kali terbit tahun 1927 sebagai majalah bulanan. Penerbitnya adalah Firma Zahari & CO dengan Moskeestraat 25, Telepon 1355, Medan.Pengelola Deliana adalah Zahari, sebagai direktur. Majalah yang berukuran 18,1 cm x 24,2 cm ini termasuk majalah
Dewi (1974—...)
Majalah Dewi
adalah majalah keluarga yang memuat karya sastra berupa cerita pendek dan cerita bersambung. Majalah ini terbit dua minggu sekali dan pertama kali terbit tahun 1974 dan pernah berhenti pada tahun 1979, tetapi beberapa tahun terakhir majalah ini muncul kembali. Sasaran pembaca majalah
Djawa Baroe (1943—1945)
Majalah Djawa Baroe terbit di Batavia pada masa pendudukan Jepang. Pada tanggal 10 Desember 1943 nama Batavia diubah menjadi Djakarta, dengan alasan, nama Batavia atau "Betawi" mengandung riwayat penindasan Belanda sedjak Gobnor Djendral Jan Pieterszoon Coen. Djawa Baroe mulai terbit tanggal 1
Femina (1972—…)
adalah majalah untuk wanita karier pertama di Indonesia yang bertata warna. Majalah ini lahir pada saat yang tepat karena situasi ekonomi sedang membaik, pola hidup tengah berubah, dan masyarakat sedang demam membaca. Majalah ini muncul dengan corak dan wajah baru di tengah-tengah
Gama Media (1990—…)
Gama Media yang kelahirannya dibidani oleh Ny. Arnabun, S.E. didirikan pada akhir tahun 1990-an. Penerbit yang sekarang berlokasi di Jalan Lowanu 55, Yogyakarta ini sangat peduli menerbitkan buku-buku yang berkaitan dengan sastra dan budaya, termasuk penerbitan karya sastra. Pada awal penerbitannya (hingga tahun 2000) penerbit
Gema Islam (1960—1967)
Gema Islam merupakan majalah pengetahuan dan kebudayaan Islam yang terbit pada tahun 1960-an dan mempunyai arti penting dalam perkembangan sastra Indonesia. Majalah yang pertama kali terbit tanggal 15 Januari 1962 itu berdiri di bawah naungan Yayasan Perpustakaan Islam Pusat dengan Akta Notaris R. Soerojo
Gema Suasana (1948—1970)
Gema Suasana merupakan sebuah nama majalah bulanan sastra. Majalah ini banyak memuat karya sastra, seperti cerpen, kritik pembaca, artikel budaya, dan sastra terjemahan. Majalah Gema Suasana terbit pertama kali pada tanggal 1 Januari 1948 di Jakarta. Majalah itu diterbitkan oleh Badan Umum Pembangunan-Opbow,
Harian Rakyat (1951—1952)
Harian Rakyat sebagai surat kabar umum banyak memuat karya sastra secara berkala dalam rubriknya. Surat kabar berhaluan sosialis ini diterbitkan oleh NV Penerbit Rakjat. Surat kabar yang pertama kali terbit 2 Juni 1951 ini lahir dengan tujuan ingin membebaskan rakyat dari segala tekanan
Hidangan (1955—1959)
Majalah Hidangan diterbitkan pertama kali tanggal 1 September 1955 oleh penerbit B.P. Kedaulatan Rakyat (anggota SPS), Jalan Tugu No. 42, Yogyakarta. Pengelola majalah ini terdiri atas pemimpin umum Samawi, penanggung jawab Sori Moehammad R.S., serta redaksi Tong Suprapto dan Aris Munandar. Mulai bulan Oktober
Horison (1966—…)
Majalah Horison adalah bulanan kesusastraan yang paling lama hidupnya dalam sejarah sastra Indonesia, yaitu sejak tahun 1966. Ketika terbit pertama kali pada bulan Juli 1966, majalah itu tidak dapat dipisahkan dari suasana dan semangat kebudayaan pada tahun itu. Dasar diterbitkannya majalah ini adalah semangat
Indonesia (1949—1965)
Indonesia merupakan majalah bulanan kebudayaan. Majalah ini berukuran 15,5 x 22 cm dan terbit pertama kalinya pada Februari 1949, dengan Pemimpin Redaksi: Idrus. Penerbit: Balai Pustaka; Alamat redaksi/administrasi: Balai Pustaka Jakarta. Tarif berlangganan sekuartal adalah f 3,-. Moto majalah ini adalah "Gelanggang
Jambi Ekspres (1998—…)
Jambi Ekspres merupakan salah satu surat kabar terbesar yang ada di Jambi. Surat kabar ini tergabung dalam grup Jawa Pos yang merupakan salah satu raksasa media yang ada di Indonesia. Untuk mendirikan surat kabar harian pagi Jambi Ekspres ini, pada tahun 1998
Jong Sumatranen (1918—1921)
Jong Sumatranen pertama kali terbit di Jakarta tahun 1918 dengan penanggung jawab dewan redaksi Amir dan penanggung jawab redaksi Roesli. Kantor redaksi majalah ini terletak di Stovia, Weltevreden (sekarang, Glodok). Majalah ini didirikan dan diterbitkan oleh perkumpulan pemuda Sumatra atau Jong Sumatranen Bond dengan
Kartini (1974—…)
Kartini diterbitkan oleh Yayasan Pratama Sari. Manejemennya, PT Variasi Jaya, pernah beralamat di Jalan Paseban Dalam No.5, Telepon 84469, Pos. Box. No.3426/Jkt. Pemimpin Umum Perusahaan dijabat oleh Drs. Lukman Umar; Wakil Pemimpin Umum/Perusahaan: Willy Risakotta, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Hatawano; Managing Editor: alm.Titie
Karya Bhakti (1980—…)
Bhakti Karya Bhakti merupakan nama surat kabar yang terbit pertama kali pada tanggal 17 Februari 1980 yang diprakasai oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Surat kabar ini berawal dari proyek Koran Masuk Desa (KMD) yang terbit setiap Minggu. Koran berbentuk tabloid berjumlah 8 halaman ini
Kompas (1965—…)
Kompas merupakan nama surat kabar harian ibukota yang diterbitkan pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965 dan sampai sekarang masih terbit. Harian ini diterbitkan oleh Yayasan Bentara Rakyat dengan Surat Izin Usaha penerbitan Pers SK Menpen No. 013/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 yang beralamat di Jalan
Komunikasi (1969—1970)
Komunikasi merupakan majalah tengah bulanan yang terbit setiap tanggal 10 dan tanggal 25 dengan ukuran 21 cm dan 28 cm. Majalah Komunikasi diterbitkan oleh Yayasan Komunikasi dengan alamat penerbit Jalan Matraman Raya No. 10 A, Jakarta. Majalah ini pertama kali terbit pada
Konfrontasi (1954—1960)
Konfrontasi merupakan majalah kebudayaan berbahasa Indonesia. Majalah ini dikeluarkan oleh Penerbit Kebangsaan Pustaka Rakyat Jakarta, beralamat tata usaha c.o. Pustaka Rakyat, Ketapang Utara 17, Jakarta, dan dijual dengan harga langganan Rp18,00 (setahun); Rp9,00 (setengah tahun); dan harga per nomor Rp3,00. Majalah ini merupakan kelanjutan
Masa Kini (1974—1976)
Surat kabar Masa Kini, diterbitkan pertama kali pada tahun 1974 oleh penerbit Yayasan Mercu Suar, Yogyakarta dengan moto "berprinsip, independen, membangun". Surat kabar Masa Kini yang berukuran 57 x 45 cm itu terbit setiap hari. Jenis kertas yang digunakan, baik dalam
Mayapada (1967—1971)
Mayapada adalah majalah umum dan hiburan yang juga memuat karya sastra, terutama cerita pendek dan cerita bersambung. Majalah Majapada terbit pertama kali tahun 1967 oleh Yayasan Perpustakaan Nasional (Yapernas) yang beralamat di Jalan Gunung Sahari III, Nomor 4, Jakarta Pusat hingga September 1971.
Medan Bahasa (1951—1959)
Medan Bahasa merupakan sebuah majalah yang khusus mengkaji masalah-masalah kebahasaan dan kesastraan Indonesia dan daerah. Majalah ini terbit di Jakarta tahun 1951/1952—1958, dengan alamat redaksi di "Djl. Dr. Wahidin I A, Djakarta" atau sekitar kompleks penerbitan Balai Pustaka sekarang. Harga langganan untuk 1
Mimbar Indonesia (1947—1966)
Mimbar Indonesia merupakan majalah mingguan yang terbit setiap hari Sabtu. Terbit pertama kali 10 November 1947 dan terakhir tahun 1966. Diterbitkan oleh Yayasan Darma, Jalan Cikini No. 31, Jakarta yang diketuai oleh Ir. Pangeran Moh. Noor dengan moto "Pembangunan, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan".
Mimbar Umum (1945—...)
Harian Mimbar Umum saat ini dikenal sebagai koran tertua di Indonesia. Pernah pula dimasukkan ke dalam kategori Koran Wali Songo, yakni istilah yang digunakan untuk menyebut sembilan koran tertua dan masih terbit di Indonesia. Surat kabar ini terbit 6 November 1945 dan didirikan
Minggu Pagi (1948—...)
Minggu Pagi didirikan oleh M. Wonohito (pimpinan harian Kedaulatan Rakyat) dan H. Samawi pada tanggal 7 April 1948 di Yogyakarta. Pada awalnya Minggu Pagi hanya menyediakan rubrik cerpen, di samping rubrik ilmu pengetahuan, artikel film, tradisi kedaerahan, objek wisata, olah raga, dan
Pandji Islam (1934—)
Pandji Islam adalah salah satu majalah yang berfungsi sebagi media penerbit karya sastra di Indonesia untuk pembaca karya tertentu. Majalah tersebut termasuk majalah Islam Populer yang terbit pada tahun 1934 dan mempunyai peranan penting dalam perkembangan sastra Indonesia karena secara rutin menampilkan kaya sastra,
Pandji Poestaka (1922—1945)
Majalah Pandji Poestaka ini merupakan salah satu majalah umum yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, Weltevreden Batavia, dalam bahasa Indonesia. Kehadiran majalah Pandji Poestaka dalam memuat karya sastra pada kurun waktu 1922—1945 amat penting sebagai penghidup dunia sastra di negeri kita ini. Di dalamnya
Pantjawarna (1948—1965)
Majalah Pantjawarna didirikan pada 1 Oktober 1948 di Jakarta dengan alamat Jalan Asemka 29--30 Jakarta Kota. Penerbit majalah ini adalah NV Percetakan Sin Po (NV Drukkerij Sin Po). Majalah "Bulanan Umum Bergambar" ini berukuran 31 x 24 cm. Majalah ini banyak memuat karya sastra
Pustaka Jaya (1971—…)
Pustaka jaya (Dunia Pustaka Jaya) adalah penerbit buku-buku sastra yang didirikan di Jakarta, 15 Mei 1971. Pustaka Jaya lahir atas saran Asrul Sani dan beberapa anggota Dewan Kesenian Jakarta yang menganggap perlu adanya penerbit buku-buku bermutu. Penerbitan buku-buku ketika itu mengalami kemacetan dan minat baca
Rakyat Aceh (2005—...) Gambar Artikel Rakyat Aceh Rakyat aceh merupakan surat kabar yang berada di bawah naungan grup Jawa Pos. Harian Rakyat Aceh memiliki "saudara kandung" yang tersebar mulai dari wilayah barat sampai dengan wilayah timur Indonesia. Di wilayah timur Irian Jaya (Papua) ada Cendrawasih Pos, di Sulawesi hadir
Seni (1955—1965)
Seni terbit sebagai majalah bulanan di Jakarta, sesuai dengan misi yang tertulis dalam motonya, yaitu "Bulanan Kesenian". Dalam setiap penerbitannya, majalah yang berukuran 18,5 cm ini menyajikan artikel dan reportase tentang kesenian. Artikel yang disajikan berkaitan dengan masalah-masalah kesenian, seperti sastra, seni rupa, dan
Serambi Indonesia (1989—...)
Serambi Indonesia dirintis dan didirikan oleh M. Nourhalidyn dan H. Sjamsul Kahar. Terbit perdana pada 9 Februari 1989 dengan SIUPP No. 087/SK/Menpen/ SIUPP/A/7/1986. ISSN: 0852-6621, penerbit PT Aceh Media Grafika. Serambi Indonesia semula bernama mingguan Mimbar Swadaya yang dipimpin oleh
Siswa (1970—...)
Majalah Siswa diterbitkan pertama kali pada bulan Januari 1970 oleh penerbit Majelis Luhur Taman Siswa, Jalan Taman Siswa No. 6, Yogyakarta dengan moto majalah untuk Tunas Bangsa Indonesia. Staf redaksi majalah Siswa adalah Mochamad Tauchid (pemimpin redaksi), R.P. Sudarma (sekretaris), S. Rahardjo (redaktur
Suara Muhammadiyah (1915—...)
Suara Muhammadiyah adalah salah satu majalah yang terbit di Yogyakarta. Dalam kancah sastra Indonesia di Yogyakarta, nama Suara Muhammadiyah adalah penting karena dalam setiap terbit, majalah ini selalu memuat rubrik sastra. Rubrik sastra yang terdapat dalam Suara Muhammadiyah biasa dikenal dengan nama
Sumut Pos (2001—...)
Harian Sumut Pos merupakan "saudara kandung" dari sejumlah koran terkemuka di Indonesia dari wilayah barat sampai ke timur di bawah naungan Jawa Pos. Sumut Pos yang terbit tanggal 1 Oktober 2001 sebelumnya bernama RadarMedan (antara 1 Januari
Tempo (1971—…)
Tempo merupakan majalah berita mingguan umum yang terbit setiap hari Sabtu. Majalah ini dikelola oleh para jurnalis yang di antaranya juga dikenal sebagai sastrawan. Majalah Tempo tersimpan di Perpustakaan Nasional dengan nomor katalog: 3353. Ketika pertama kali terbit, Februari 1971 yang tampak
Tifa Sastra (1972—?)
Tifa Satra adalah majalah yang memuat banyak karya sastra. Majalah ini diterbitkan pertama kali bulan Maret 1972 oleh Penerbit Biro Majalah Senat Mahasiswa FSUI dengan alamat Gang Kembang III, Nomor 42, Jakarta. Jenis penerbitannya adalah majalah kebudayaan dan sastra. Alamat redaksi majalah
Tjaraka (1964—?)
Tjaraka merupakan majalah mingguan yang diterbitkan pertama kali pada tanggal 26 Oktober 1964 oleh penerbit Yayasan Tjaraka, Jalan Asemka No. 29-30, Jakarta Kota kemudian pindah ke Jalan Pangeran Jayakarta, Gang Tatap. Tujuan dan moto penerbitan majalah ini adalah "Informatif-Edukatif dan Kreatif". Majalah Tjaraka terbit
Tribun (1970—1975)
Tribun merupakan sebuah surat kabar berita. Tribun diterbitkan oleh PT Septenarius yang beralamat di Jalan Palmerah Selatan 160, Jakarta Pusat. Surat kabar ini terbit seminggu sekali dan pertama kali terbit tanggal 7 September 1970, tetapi tidak diketahui terbitan terakhirnya. Pengelola surat kabar ini
Waspada (1947—...)
Harian Waspada didirikan di Medan oleh Mohammad Said dan istrinya, Ani Idrus. Pada saat itu Mohammad Said merasa tergugah untuk menerbitkan surat kabar lalu tumbuh niat di hatinya, apabila penerbitan surat kabar itu terwujud, ia akan memberi nama Waspada. Pemberian nama Waspada
Yayasan Bentang Budaya (1990)
Yayasan Bentang Budaya merupakan penerbit yang lebih banyak menerbitkan buku-buku yang berkaitan dengan budaya. Karena merupakan bagian dari budaya, buku-buku sastra (termasuk karya sastra) banyak yang diterbitkan oleh penerbit ini. Di samping menerbitkan karya-karya baru, Yayasan Bentang Budaya banyak menerbitkan ulang karya-karya yang sebelumnya
Zaman Baru (1950—1965)
Majalah Zaman Baru terbit pertama kali tahun 1950 oleh penerbit PT Rakyat, Jalan Pintu Besar No. 93 Jakarta. Majalah ini terbit hampir bersamaan dengan lahirnya Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA) yang berafiliasi pada PKI, tanggal 17 Agustus 1950. Sebagai majalah yang bernaung di bawah Lekra,
images
Majalah Zaman Baru