/ artikel

Membuka Cacrawala Dengan Buku dengan Resensi Buku Oleh: Rg Bagus Warsono

Membuka Cacrawala Dengan Buku dengan Resensi Buku
Oleh: Rg Bagus Warsono
Resensi adalah istilah yang merujuk pada sebuah ulasan tentang
kelemahan atau kelebihan sebuah karya. Resensi biasanya dibuat dalam
bentuk tulisan dan ditujukan kepada pembaca. Artinya, siapapun bisa
mengungkapkan pendapatnya mengenai sebuah karya melalui resensi.
Artinya, siapapun bisa mengungkapkan pendapatnya mengenai sebuah
karya melalui resensi. Mari simak lebih lanjut tentang pengertian, struktur,
contoh, dan unsur-unsur resensi.
1
WJS Poerwadarminta berpendapat bahwa resensi adalah sebuah
pertimbangan yang diungkapkan seseorang mengenai buku tertentu.
Pertimbangan tersebut meliputi kelebihan atau kekurangan dengan
harapan dapat memberikan dorongan kepada masyarakat umum tentang
buku tersebut. Resensi yang membahas tentang buku biasanya termuat
dalam bentuk media cetak maupun online.
2
Resensi buku menurut Panuti Sudjiman resensi bertujuan untuk memuat
penilaian dan pembahasan singkat tentang karya tulis. Secara tidak
langsung, resensi dianggap sebagai penilaian terhadap buku yang
diungkapkan secara sekilas.
3
Pengertian resensi menurut Saryono adalah bentuk tulisan berupa artikel
atau esai yang membahas tentang buku. Di dalam resensi terdapat
beberapa poin penting, seperti: ulasan, laporan, pertimbangan baik-buruk,
kuat-lemah, benar-tidak, hingga bermanfaat atau tidak. Penulisan resensi
dilengkapi dengan foto buku atau salinan sampul buku yang diresensi.
4
Pemahaman tentang resensi selanjutnya diungkapkan oleh Kurniawan
Djunaedi. Menurutnya, resensi adalah bentuk pendapat yang sifatnya
subjektif dan cenderung mengulas tentang hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti
5
Resensi buku menurut Mukhsin Ahmad adalah informasi yang
menguraikan isi dan kualitas buku atau rangkaian peristiwa kepada para
pembaca.
1.Terdapat Judul
Hal utama yang harus diperhatikan saat menulis resensi adalah
menentukan judul. Upayakan judul yang dimuat mengangkat keunggulan
karya yang diresensi. Hal ini dilakukan supaya menarik minat khalayak
umum untuk membaca ulasan tersebut. Dengan begitu, pembaca dapat
tertarik dan penasaran untuk membacanya secara langsung.
2. Profil Buku
Unsur resensi selanjutnya adalah profil buku. Profil tersebut meliputi
identitas buku seperti judul, nama pengarang, penerbit, jumlah halaman,
kota penerbit, informasi cetakan ke berapa, dan harga buku. Apabila buku
yang diresensi adalah karya terjemahan, maka disebutkan juga nama editor
dan penerjamahnya. '
3. Terdapat Ulasan dan Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan singkat tentang isi buku. Keberadaan sinopsis
ternyata berpengaruh menambah daya tarik sebuah buku, lho! Dengan
adanya sinopsis pembaca mendapatkan gambaran singkat mengenai isi
buku. Sehingga mempermudah mereka untuk mencerna isi buku.
4. Melampirkan Kekurangan Buku
Memang betul tujuan utama membuat resensi adalah mempromosikan
sebuah buku. Namun, resensi yang baik tetap harus melampirkan ulasan
secara objektif. Termasuk melampirkan kekurangan buku yang sedang
diulas. Selain itu, dengan adanya kritik dan saran maka dapat
meningkatkan kualitas penulis dan penerbit untuk karya-karya selanjutnya.
5. Kelebihan Buku
Selain kekurangan, resensi juga berisi keunggulan dari karya seseorang.
Beberapa hal yang dilampirkan saat menulis kelebihan buku di antaranya
adalah:
Kerangka buku
Isi buku
Ulasan isi buku yang jelas teratur, rapi, dan teliti
Penggunaan bahasa yang baik dan tepat
Jenis dan Tujuan Resensi
Setelah mengetahui unsur-unsur penting dari resensi, berikut ini adalah
jenis dan tujuannya:
Resensi Informatif, yakni resensi yang menyampaikan ulasan secara umum
dan singkat dari seluruh isi buku.
Resensi Deskriptif, adalah resensi yang menguraikan secara jelas setiap
bagian atau babnya.
Resensi Kritis, bentuk ulasan yang detail dan disertai dengan metodologi
ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi kritis biasanya objektif dan kritis
saat memberikan pandangan terhadap buku tersebut.
Struktur Resensi dan Contohnya
Dalam menulis resensi, terdapat beberapa struktur penting seperti berikut:
Identitas: judul, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, ukuran
buku, dan tebal halaman.
Resensi Buku RgBagus Warsono
Daun yang Kering Akan Jatuh,
(Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere Liye)
Jangan disangka daun pohon jati atau pohon apa saja yang masih muda
tidak akan jatuh, walau baru mekar dari kuncupnya jika kering ia akan
jatuh. Tak perlu menanyakan penyebab jatuh . Kering mengakibatkan
putusnya getah dan kulit daun yang menempel di pohon.
Penyebab jatuh bisa karena gerak daun kering baik karena gesekan daun
lainnya yang terkena angin atau gerak oleh mahluk hidup seperti binatang
yang berda di pohon itu. Bahkan tanpa ada gangguan angin atau hewan
daun kering jatuh begitu saja.
Demikian daun , buah atau ranting yang kering akan jatuh ke tanah jika
penghubung dengan pohon itu putus karena tak ada lagi produksi getah
untuk mengisi kulit daun yang menghubungkan dengan pohonnya.
Pada pohon tertentu ada daun yang kuat menempel opada pohonnya
hingga setahun lamanya. Pohon itu adalah tanaman hias kuping gajah.
Daun kuping gajah dapat terus hijau tergantung dari lama tidaknya daun
muda tumbuh sebagai pengganti. Daun ini terutama pada tunas-tunas yang
ditumbuhi beberapa tangkai daun.
Jika daun kering karena sudah waktu usia kering atau karena telah ada
pengganti daun berikutnya maka sangat wajar karena sudah waktunya.
Dan ini dikuatkan dengan novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin karya Tere Liye bahwa daun tak pernah membenci angin.
Ini sebuah filosifi yang baik bagi kita bahwa jika kita tetap hijau segar harus
slalu produktif . Jika penyair terus menulis maka terlihat tetap bersinar
karena tak henti berita yang dikeluarkan akibat karya yang terus menerus.
Kemudian kita tak perlu takut angin, kalau daun masih hijau dan segar
angin sebesar apa pun kita tetap menempel pada pohon dengan akarnya
yang kuat. (rg bagus warsono, 13-12-19)
Resensi
Memo yang menghentak, merontak, memuja, menyanjung,
lalu menghujat dan marah!
Barangkali Anda ingin tahu perkembangan sastra dewasa ini Antologi
Memo untuk Presiden adalah jawabannya. Kita bisa melihat corak puisi
nuntakhir dari buku setebal 476 Halaman ini. Tentu saja beraneka pola.
Namun demikian warna gaya penyair kita telah berubah sejak sebelum
reformasi negeri ini. Mungkin pula gambaran reformasi gaya penyair
Indonesia. Kalian bisa menilai puisi-puisi dari 196 penyair indonesia. Dari
yang sudah ubanan hingga yang bau kencur namun telah menjadi resep
sambal dari rasa penyair-penyair Indonesia.
Memo bukanlah memo biasa namun suguhan yang enak dibaca bolak-
balik. Terserah mana karya dan pujangga yang Anda pilih , 196 Penyair
negeri. Jika memo ini sampai Istana kenapa kita tidak turut serta
membaca. Agaknya Sosiawan Leak dan Rini Tri Puspohardini sang editor
buku ini tidak membuat alur isi dari masing-masing karya penyair yang
begitu banyak ini, sengaja susunannya dengan menggunakan abjad depan
nama penyairnya. Jadilah lembar lembar itu kadang menghentak,
merontak, memuja, menyanjung, lalu menghujat dan marah!. Wah Anda
pasti ketinggalan jika tak baca buku ini.