Widodo Arumdono
Widodo Arumdono,Lahir dan dibesarkan di Jakarta.Menamatkan pendidikan terakhir di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Perguruan
Diponegoro 1 Jakarta. Tulisannya berupa esai maupun sajak telah dipublikasikan di media massa daerah maupun Ibukota. Puisinya termuat di beberapa buku antologi antara lain Trotoar, Malam, Bulan, Graffiti Grattitude, Les. Cyber Letters, Dari kaki langit ke Amerika, Gletser, dan Secangkir Kopi, Under The Moon (Antologi Haiku Indonesia) dan 1000 Tanka Indonesia.
Widodo kerap kali diundang menghadiri pertemuan Sastrawan baik Nasional maupun ASEAN. Tahun 1998 Televisi NHK-Jepang lewat transleternya Sukiko Sun memintanya membacakan pantun liarnya secara langsung di seputar terminal Blok M, Jakarta Dalam Rangka Memperingati 100 Tahun Amir Hamzah lewat penyiaran Voice Of Indonesia (VOI) Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta memintanya untuk Master Voice sajak sajak karya Amir Hamzah yang dibacakannya atas permintaan Yayasan Keluarga Amir Hamzah yang ditengarai penyiar Rita Sri Hastuti. Selain menulis, Widodo juga menyabangi dunia Seni Rupa Abstrak. Dia kerap diminta untuk memberikan catatan kuratorial seni rupa di beberapa pameran para pelukis Indonesia. Karya seni rupa abstraknya sempat menjadikannya sebagai Ilustrator Freelance untuk Majalah Horison maupun beberapa buku cetakan yang terbit. Kini menengarai aktivitas independen dengan membentuk wadah bernama De Javu (De Jacatra Abstract Vibrated Unity) yang dikomandoi secara bebas dan tak terikat keanggotaannnya.